Sofifi-TeropongMalut.com, Forum Republik Moloku Kieraha Bersama Tokoh dan Pimpinan DaerahPemuda Muhammadiyah Kota Ternate menggelar diskusi dengan tema “Membangun Kota Sofifi Dalam Perbedaan”.
Diskusi yang dilaksanakan pada Selasa, (11/8/2021) melalui
zoom meeting itu menghadirkan pembicara sejumlah pimbicara.
Adapun para pembicara adalah Muliansyah Abdurrahman sebagai tuan rumah Republik Kieraha, Dr. Syaiful Ahmad, M.Si, Anggota DPRD Maluku Utara 2009-2014, Dr. Tanto Gailea, S.H.,M.H, Tokoh Maluku Utara- Jateng, M.Bakri Dano, Ketum NGOFA ADAT Tidore, Iradat Ismail, Ketum JAPI, Taskin Dano, Ketua DPD Partai Rakyat Maluku, dan Guntur Abd. Rachman sebagai Moderator.
Sebagai tuan rumah Muliansyah menilai, Sofifi sebagai ibu kota Propinsi Malut memiliki banyak potensi di berbagai sektor. Untuk itu menjadi tanggung jawab bersama untuk memperhartikan secara serius perkembangan dan kemajuannya. Baik dari segi ekonomi, budaya dan politik.
Muliansyah lantas mengajak segenap masyarakat Maluku Utara khususnya generasi muda Maluku Utara untuk ikut berpartisipasi dalam membangun ibu Kota Provinsi Malut itu.
“Kita tidak boleh diam saja, kita harus mengambil bagian dalam mendukung kemajuan Maluku Utara,” ajaknya.
Senada dengan Muliansyah, Syaiful Ahmad juga mengatakan bahwa masa depan Maluku Utara ada di tangan kita bersama. Oleh sebab itu kita harus berperan aktif mendukung kemajuan Maluku Utara.
Pendapat lain juga disampaikan Tanto Gailea, bahwa membangun Maluku Utara harus duduk bersama melihat dan menciptakan perubahan. “Meraih Perubahan itu tidak bisa jalan sendiri sendiri.” ujarnya.
Sementara itu Narasumber lainnya Iradat Ismail yang hadir dalam diskusi tersebut mengatakan, dibutuhkan komitmen bersama untuk membangun Maluku Utara.
“Membangun maluku utara membutuhkan komitmen bersama dan tidak boleh ada dusta di antara kita,” ujarnya.
Dari pandangan yang disampaikan oleh ketiga narasumber tersebut, Bakri dan Taskin juga memiliki pandangan yang sama bahwa tujuan perubahan Maluku utara harus dilihat dari bebrapa aspek yaitu ekonomi, politik, budaya dan konstitusi. (Dar/red)