Ternate-TeropongMalut.com, Tim Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku Utara (Malut) memastikan serius mendalami pencarian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2020 Kota Tidore Kepulauan senilai Rp 45,3 miliar yang diduga dilakukan secara improsedural.
Atas dugaan itu penyidik Krimsus Polda Malut kembali memeriksa empat orang saksi terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pencairan anggaran APBD-P tahun 2020 sebesar Rp 45,3 miliar. Demikian dikatakan Direktur Reskrimsus Polda Malut Kombes Pol Alfis Suhaili melalui Kasubdit III Kompol Naim Ishak, kepada awak media Senin (29/3)
Naim menerangkan bahwa, Saat ini tim penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) telah melakukan pemeriksaan sebanyak empat orang saksi
“Ada sekitar empat orang saksi yang sudah dimintai keterangan, selain kepala BPKAD Kota Tidore (Tikep),”katanya
Empat orang yang di periksa oleh penyidik Tipikor, kata Naim, bagian dari tim anggaran APBD-P tahun 2020. Bahkan dalam waktu dekat penyidik akan memanggil kembali kepala BPKAD Kota Tidore Kepulauan untuk dimintai keterangan, untuk mengkonfrontir keterangan yang disampaikan 4 saksi yang telah diperiksa.
“Kepala BPKAD akan di panggil lagi untuk dimintai keterangan untuk menyesuaikan dengan keterangan dari ke 4 orang itu” ungkapnya.
Pada tahun 2020 Kota Tidore Kepulauan tidak memiliki APBD-P. Sebab, sebagian besar fraksi di DPRD Kota Tidore Kepulauan menolak membahas dan mengesahkan APBD-P 2020 dengan begitu Pemkot Tikep tidak bisa mencairkan APBD-P 2020 senilai Rp 45,3 miliar.
Disentil soal keseriusan Polda Malut dalam penangan perkara kasus korupsi Pencairan anggaran APBD-P kota tikep. Dirinya menegaskan, Polda Malut tetap serius menangani kasus pencairan yang menghabiskan puluhan miliaran itu.
“Polda tidak main-main dengan kasus ini. Kami tetap serius tangani kasus APBD-P.” tandasnya (kj/red)
