Ternate – Teropongmalut.com, Emotional Questions merupakan bagian yang integral dari kesehatan dan merupakan kebutuhan pokok bagi tiap individu. Gangguan Emosi seperti Takut , Cemas , Khawatir, Mudah panik serta gelisah tidak bisa diremehkan, jumlahnya terus meningkat akibat hadirnya Pandemic covid – 19. Di Maluku Utara masih sangat terbatas dalam fasilitas dan sumber daya khususnya yang berkaitan dengan penanganan seperti kasus di atas. Demikian dijelaskan koordinator Praktisi Psikologi Gustu Provinsi Malut Yasri Mahmud (Mr. Dokis) kepada teropongmalut.com di Hotel Grand Majang, Kamis (20/07/2020).
Jika Emosi seseorang terganggu, maka akan berdampak pada isolasi sosial, kehilangan akses hak hidup dan tinggal, bahkan depresi. Dampak-dampak tersebut akan menghambat penyembuhan diri pasien.
Hal yang sama juga dapat terjadi pada pada siapa saja yang mengalami perilaku diskriminasi di tempat mereka tinggal.
Upaya-upaya promotif dan preventif merupakan hal penting yang diperlukan guna mencegah masalah kesehatan (mental). Keduanya bisa dilakukan melalui intervensi yang berbasis keluarga. Misalnya, memberikan informasi mengenai bagaimana pola pengelolaan Emosi yang baik dalam keluarga agar seseorang mampu bertahan di tengah Pandemic yang penuh ketidak pastian kapan berakhir.
Intervensi perlu dilakukan dari rumah ke rumah, sekolah-sekolah melalui pengajaran tentang Emotional Questions ke arah yang lebih aman dan positif.
Masyarakat seharusnya bisa memilah berita mana yang benar dan mana yang salah. Sehingga dapat mengurangi rasa kepanikan dalam diri kita. Jika merasa takut akan Covid-19, maka hal ini akan terus memperburuk kemampuan rasionalitas berpikir seseorang bahkan bisa menggangu aktifitas fisiknya. Dampak lain dari ketidak pastian serta ketidakmampuan mengelola Emosi ini akan berdampak terhadap penurunan system Imun Bahkan Depresi dalam waktu yang Lama.
Sebagai bagian dari Tim Pemulihan Psikologi Gustu Maluku Utara berbasis Terapi , kegiatan – kegiatan yang system jemput Bola ini semoga menjadi bagian dan terus di kembangkan sampai dengan pasca Pandemic Covid -19.
“Diakhir Terapi ini para Petugas Pemulihan Psikologi berbasis terapi berharap agar semua orang mampu serta mempunyai kepedulian Tinggi atas fenomena yang terjadi di provinsi yang sama – sama Kita Cintai, Berhentilah mengirim vibrasi – vibrasi Negatif hingga akhirnya menanmbah beban masyarakat khusus nya rasa takut , cemas dan khawatir. (Dar/Red)