Hikayat Kupal dan Cerita Wilayah Gandasuli

OLEH :
MURSAL BAHTIAR

HALSEL-Teropongmalut.com, Hiruk-pikuk kejadian masa lampau dan segala bentuk kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang hingga sekarang, menjadi catatan sejarah yang menuwai tanda tanya ditiap ceritanya. Sudah barang tentu memerlukan pengetahuan dan sandaran untuk bisa membuktikan keabsahan sejarah dan cerita para leluhur tersebut.

Cikal bakal hikayat dan sejarah tentang penamaan suatu daerah baik dari pedesaan hingga perkotaan adalah rintisan panjang yang menjadi cerita yang tak akan pernah putus dari dahulu sampai sekarang itu sebabnya, di setiap cerita dan hikayat satu daerah maupun wilayah banyak melahirkan pertanyaan tentang para pelaku sejarah.

Tentang Historinya, Penamaan Kupal merupakan penamaan yang tak terlepas sejarahnya dengan kesultanan Bacan, hal tersebut dikarenakan Kupal sendiri mempunyai sejarah panjang yang berhubungan langsung dengan Sultan atau Raja Bacan yang memimpin Kesultanan Bacan pada masa itu.

Luas wilayah desa Kupal mencakup; 708 Ha yang terdiri dari 2 Dusun dan 5 RT. Desa Kupal berdiri sekitar tahun 1918 yang dipimpin oleh seorang tua adat atau dengan sebutan Mahimo tahun 1950 di wilayah Bagian selatan Bacan.

Berbanding Jauh dengan Sejarah Kupal yang berdiri pada Tahun 1918, kesultanan Bacan yang kekuasaannya meliputi seluruh wilayah Gandasuli yang merupakan nama wilayah yang sekarang lebih dikenal dengan Kecamatan Bacan Selatan.

Kupal dari penamaannya, mempunyai Makna tersendiri yang dalam sejarahnya dan ceritanya mempunyai beberapa versi. Versi pertama menyebutkan bahwa Kupal bersal dari Kata ‘Kumpul” lalu mengalami perubahan generalisasi penyebutan menjadi Kupal.

“Kupal” pada makna “kumpul” berarti perkumpulan diantara beberapa warga yang jauh hingga terbentuk satu perkampungan, dan yang lebihnya “kumpul” sebagai bahasa pemersatu pada masa itu.

Versi lain “Kupal” yang lebih dikenal bersumber dari Kalimat yang dikeluarkan seorang Sultan Bacan Bernama Sultan Muhammad Muhsin Syah yang menggantikan Sultan Muhammad Usman Syah kala itu.

Nama Kupal diambil dari penyebutan Sultan Muhammad Muhsin Syah dengan menyebutkan Sebuah Kalimat “KU’PAL DE INI” yang pada waktu itu memegang sebuah kayu Hutan yang ditancapkan ke tanah. Menurut cerita kayu yang di tancapkan ke tanah sebagai Batas dan sebagai Baharu Alam yang menjadi sayrat tolak bala, dan sekaligus menjadi tanda pembatas desa Kupal dan desa Tuwokona pada zaman itu.

Kupal dalam versi “ku’pal de ini” mempunyai arti Ku=aku, Pal=tanda/batas, deini=disini, maka dapat diartikan “Aku beri tanda batas disini”.

Hikayat Kupal menyebutkan bahwa Kupal adalah desa yang namanya di ambil dari kata KU’PAL dengan kata lain Batas, yang Bahasanya berasal dari bahasa Bacan. Sementara penduduk asli Kupal pada saat itu dihuni oleh beberapa keluarga dari Suku Kayoa dan Buton.
Sumber Ali La Saridi Al- marhum

Beberapa tempat yang menjadi sejarah Kupal adalah 2 buah kali kecil yang dinamakan dengan Air Dede dan Air Garsia.

Desa Kupal pada masa itu berada pada wilayah Yang disebut wilayah Gandasuli. Wilayah Gandasuli dalam penamaannya adalah nama sebuh wilayah yang berada di bagian selatan Bacan. Nama wilayah tersebut kemudian diberikan kepada suatu desa pedalaman yakni desa Gandasuli.

Dalam sejarah Kesultanan Bacan, Sultan Gahral Aydan Syah atau dengan Nama Lain Dede Gandasuli adalah nama yang diambil dari nama Wilayah kesultanan bagian selatan. Hal tersebut dimaklumi karena Sultan Gahral Syah di lahirkan di wilayah Gandasuli. Tepatnya didesa Kupal yang berada dalam wilayah Gandasuli.
Sumber: Bahrudin Abubakar S,Ag

Dalam sebuah laman web menyebutkan bahwa desa Gandasuli adalah desa paling tertua di Bacan bagian selatan. Hal ini tidaklah mempunyai dasar dan sejarah yang jelas. Sementara disisi lain laman web tersebut mengungkap bahwa hingga tahun 2015 desa Gandasuli baru melakukan 5 kali pergantian kepala desa.

Jika di bandingkan dengan desa Kupal, Desa Kupal hingga tahun 2015 telah melakukan pergantian kepala desa hingga 9 kali. Dari dasar ini harusnya menjadi acuan bahwa desa Gandasuli bukan desa tertua di wilayah bacan selatan.

Banyak versi yg menyebutkan desa Gandasuli dengan namanya di ambil dari kata gendang dan suling, tapi pada umumnya di ambil dari nama wilayah bacan bagian selatan untuk di jadikan nama desanya.

Dari alur dan cerita sejarahnya bahwasanya Gandasuli dahulunya adalah nama sebuah wilayah, yang didalamnya ada sebuah desa yang diberi nama Kupal atau Ku’ pal yang menurut ceritanya disitu Sultan Gahral Adian Syah dilahirkan. Sementara desa Gandasuli adalah desa yang namanya diambil dari nama wilayah.

Ini membuktikan bahwa, Desa Kupal terlebih dahulu didirikan dari desa Gandasuli. Hal itu didasari dengan kelahiran Sultan Gahral Adyan Syah di Desa Kupal, Bisa dikatakan bahwa pemimpin yang memerintah atau mempin wilayah Gandasuli pada masa itu adalah Sultan Bacan yang bertempat huni di Didesa Kupal.

Dari catatan singkat sejarah ini kiranya dapat membuka pengetahuan kita tentang sejarah desa kita masing-masing. Dan menjadi pesan penting untuk pemerintah agar memberi ketegasan terhadap tapal batas kedua desa, mengingat tapal batas merupakan hal penting yang harus diseriusi. (Selesai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *