SD-N 2 Kota Ternate Butuh Tambahan Ruang Belajar

kepala-sekolah-SD-N-2-Kota-Ternate-Darsya-Ripamole

Ternate-Teropongmalut.com, Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Kota Ternate masih membutuhkan  sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah, baik infa struktur maupun non infastruktur. Demikian dikatakan kepala sekolah SD N 2 Kota Ternate Darsya Ripamole, kepada teropongmalut.com Selasa (15/01)

“Disekolah kami ini, dilihat dari sarana dan prasarananya masih kurang karena ruang Aula kami saja dijadikan sebagai rumbel (ruang belajar), yang seharusnya Aula itu kan harus sebagai ruang pertemuan,” jelas Darsya Ripamole diruang kerjanya Selasa (15/01).

Lebih lanjut Darsya Rumpamole mengungkapkan, kendalanya ruang belajarnya belum mencukupi sehingga Aula dijadikan sebagai ruang belajar. Sebab, jumlah siswa yang begitu banyak kini dijadikan satu ruangan, Contoh kelas VI jumlah siawa 46 orang kalau sesuai dengan standar Nasional sudah melebihi. Seharusnya siswa sebanyak itu dibagi dalam 2 kelas berbeda bukan disatukan dalam satu kelas.

Selain kurangnya tenaga guru akhirnya kelas VI ini dijadikan satu ruang belajar. Keterangan aula dijadikan sebagai Rumbel (Ruang Belajar) sebelum saya masuk diakhir tahun 2015 itu sudah ada. Harapn kami kepada pemerintah Kota Ternate agar lebih  memperhatikan lagi aktivitas SD N 2 ini.

Selanjutnya Sekoalh Dasar SD-N 2 kota Ternate, dilihat dari siswa kami begitu banyak maka, kami mengharapkan dari pihak pemerintah harus lebih meperhatikan lagi ruang belajar kami dan tenaga pengajar, terutama tenaga pengajar guru agama karena ditahun 2019 salah satu guru agama kami pensiun dan kami mengharapkan dinas terkait untuk mengatasi hal itu,  paling tidak mengahdirkan tiga guru agama berdasarkan sepuluh ruang belajar yang ada.

Kalau dilihat dari kondisi sekarng guru-guru kami terbebani menghadapi 42 siswa kelas VI dan itu agak rumit, sehingga membutuhkan guru untuk menghapi Ujian Nasional (UN). Guru-Guru yang mengatasi kelas VI dituntut untuk lebih sabar dan kerja ekstra.

Untuk persiapan-persiapan perangkat pembelajaran guru sudah mempersiapkan progam terlebih dahulu sehingga ketika guru melakukan proses pembelajaran sudah ada persiapan yang matang.

Ditahun 2018 ada usulan yang sudah direalisasi dan didirikan rumah guru, dan untuk Ruang Belajar sudah diusulkan di Dinas walaupun masih dalam bentuk linsan tapi ditahun 2019 ini kami upayakan usulkan dalam bentuk pelaporan.

Dari dinas sudah menyarankan usulan program SD N 2 harus di input lewat Dapodik, dalam bentuk laporan, sehingga mereka tau ruang-ruang mana yang harus diperbaiki maupun laporan untuk penambahan Ruang Belajar.

Harapan kami usulan program melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik) ke pusat dapat diperhatikan dengan serius agar membantu merehabilitas Ruang belajar ini, walupun lokasi sekolah tidak memadai lagi mendirikan bangunan sekolah tapi setidaknya melakukan rehapan hingga dijadikan ruang belajar berlantai. Mudah-mudahan apa yang kami harapkan dapat direalisasikan melalui Usulan Dapodik,” harap Darsya Ripamole. (kj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *