Tidak Jadi Mudik, Sejumlah Mahasiswa dan Masyarakat Sula Penuhi Kantor Cab. PT. Pelni Ternate

TERNATE – TeropongMalut.com, Akibat kebijakan Pemda Sula lewat erdaran Bupati Kepsul yang membatasi kuoat penupang di setiap kapal, membuat pulahan mahasiswa dan masyarakat sula mengeluh tidak jadi mudik karna tiket yang di jual oleh pihak PT. Pelni atas keberangkatan KM. Sangiang terbatas, Rabu (08/04/2020).

Terbatasnya penjualan tiket oleh pihak PT. Pelni tersebut, membuat sejumlah mahasiswa dan masyarakat sula yang ada di ternate mengeluh di depan kantor cabang PT. Pelni karna tidak jadi mudik. Puluhan Mahasiswa sula yang ada di ternate meminta pihak PT. Pelni untuk dapat menjelaskan faktor kebijakan penjualan tiket yang terbatas tersebut.

Salah satu Mahasiswa Asal sula ketika di wawancarai teropongmalut.com menyampaikan, bahwa kebijakan pembatasan pejualan tiket dari PT. Pelni ini secara tiba-tiba. “Sehingga kami para penumpangpun merasa di persulitkan dalam hal pengurusan pembelian tiket” ucapnya.

Persyaratan untuk pembelian tiket yang sedemikian rupa tidak seperti biasanya, namun sekarang harus memiliki surat keterangan kesehatan dari dokter, dan KTP, baru bisa membeli tiket. Namun ketika kami ke puskesmas semuanya tutup dan pihak Ruma Sakitpun kami temuka hal yang sama. Hal ini seakan membatasi kami sebagai orang sula untuk pulang ke sula. Jelasnya.

Sementara sesuai pantauan wartawan, pihak PT. Pelni tidak bisa mengambil kebijakan untuk membuka kembali penjualan tiket tanpa membatasi, kecuali ada edaran baru dari pihak Pemda Kepsul yang mengijinkan. Karna pihak PT. Pelni pun hanya menjalankan kebijakan sesuai kebijakan pemda sula dalam hal ini lewat edaran Bupati Kepsul, pungkasnya. (fay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *