HALTENG, Teropongmalut.com – Rapat yang digelar Dinas Kehutanan (Dishut) Pemprov Maluku Utara bersama pengusaha kayu dinilai tak lebih dari seremonial kosong. Alih-alih turun ke lapangan menindak maraknya peredaran kayu olahan ilegal, Dishut justru sibuk berdebat di ruang rapat yang dianggap hanya membuang anggaran negara.
“Tong kosong nyaring bunyinya! Rapat Dishut ini percuma. Buktinya, kayu olahan ilegal masih marak di lapangan. Mereka hanya duduk manis di kantor, sementara hutan kita terus dirampok. Ini jelas merugikan negara!” tegas Agus saat diwawancarai media.
Masyarakat menyoroti lemahnya pengawasan dan penegakan hukum di sektor kehutanan. Mereka mendesak Dishut agar berhenti bermain sandiwara dan segera bertindak nyata memberantas mafia kayu yang merusak ekosistem hutan Maluku Utara.
Akankah Dishut bangun dari tidur panjang atau tetap berpura-pura sibuk di balik meja rapat? Rakyat menunggu aksi, bukan basa-basi. (ODHE)