Morotai, TeropongMalut.Com – Puluhan tahun tenaga honorer K2 mengabdi di berbagai instansi pemerintah, baik lembaga tingkat kementerian maupun instansi pemerintah daerah, namun nasib mereka masih belum menemui titik terang. Perhatian khusus dari pemerintah pusat terkait dengan nasib tenaga honorer K2, termasuk tenaga guru paruh waktu, terkesan hanya menjadi kamuflase atau wacana liar yang tak kunjung terealisasi.
Pertanyaan besar pun muncul: sampai kapan ribuan tenaga honorer K2 dan PPPK guru paruh waktu di Morotai akan terus adu nasib di seleksi tahun 2025? Apakah ini akan menjadi peluang bagi mereka untuk meraih status ASN, ataukah mereka akan kembali bernasib buruk (sial)?
Sebanyak 1.235 tenaga honorer K2 mengikuti seleksi yang berlangsung di SMP 1 Unggulan Morotai, sejak 30 April hingga Kamis, 8 Mei 2025. Seleksi ini diawasi langsung oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional 11 Manado, Sulawesi Utara.
Pantauan media Teropong Malut.Com Biro Jakarta pukul 12.00 WIT menunjukkan bahwa tes seleksi berjalan lancar, aman, dan tertib. Ribuan tenaga honorer K2, dengan mengenakan kemeja putih, celana hitam, dan sepatu hitam, terlebih dahulu melakukan pemeriksaan biodata oleh staf Badan Kepegawaian Daerah Morotai, Maluku Utara, sebelum memasuki ruangan tes.
Reza Nugroho, Koordinator Tim Seleksi dari BKN Regional 11 Manado, Sulawesi Utara, menjelaskan bahwa tiga orang staf BKN ditunjuk untuk mengawasi proses seleksi K2 di Morotai hingga selesai. Reza menilai kesiapan BKD Morotai sangat baik dalam melaksanakan prosesi seleksi tahun 2025.
Sebelum memulai tes, para peserta terlebih dahulu memasuki ruangan steril untuk mendengarkan penjelasan lebih lanjut dari Badan Kepegawaian Daerah Morotai. (TS)