Bengkulu, TeropongMalut – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDTT), Yandri Susanto, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, dalam rangka memantau perkembangan program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yaitu pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes).
Dalam kunjungan tersebut, Mendes Yandri bertemu langsung dengan para Kepala Desa di Kantor Desa Gunung Megang, Kecamatan Kinal. Ia menyampaikan optimisme atas progres pembentukan Kopdes yang ditargetkan berjumlah 80.000 unit secara nasional.
“Presiden Prabowo memastikan bahwa Kopdes Merah Putih ini tidak akan mematikan BUMDesa. Justru akan berjalan seiring dan saling menguatkan,” tegas Yandri, yang juga merupakan mantan Wakil Ketua MPR RI.
Ia menambahkan, kehadiran Kopdes merupakan perwujudan dari salah satu Asta Cita Presiden Prabowo, yakni “Membangun dari Desa dan dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan.”
Yandri menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih memiliki tujuan strategis untuk menstabilkan harga bahan pokok, memangkas mata rantai tengkulak, serta mengatasi praktik pinjaman berbunga tinggi dari rentenir. Salah satu unit usaha Kopdes yang diwajibkan adalah simpan pinjam, yang akan memberi akses pembiayaan murah bagi warga desa.
Tujuh unit usaha yang menjadi bagian dari ekosistem Kopdes Merah Putih meliputi:
- Kantor Koperasi
- Kios pengadaan sembako
- Unit usaha simpan pinjam
- Klinik kesehatan desa/kelurahan
- Apotek desa/kelurahan
- Sistem pergudangan/cold storage
- Sarana logistik
Mendes juga mengajak seluruh Kepala Desa untuk berkomitmen menyukseskan program nasional ini demi kesejahteraan masyarakat desa.
“Khusus di Kabupaten Kaur, seluruh desa telah menyelesaikan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus), dengan sekitar 80% sudah masuk proses legalisasi akta notaris dan 60% telah memperoleh Surat Keputusan (SK),” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mendes Yandri juga menerima laporan dari Bupati Kaur terkait berbagai permasalahan infrastruktur desa, termasuk akses jalan, desa tanpa listrik, dan wilayah yang belum terjangkau sinyal telekomunikasi.
Menanggapi hal tersebut, Yandri berkomitmen untuk segera berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait. “Kami sudah memiliki MoU dengan 34 Kementerian/Lembaga untuk menangani langsung persoalan desa di seluruh Indonesia,” katanya.
Ia juga mendorong Gubernur Bengkulu dan para Kepala Daerah untuk memetakan potensi dan persoalan daerahnya. Mendes menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi pertemuan langsung antara kepala daerah dengan kementerian/lembaga di Jakarta agar solusi konkret dapat segera diwujudkan.
Usai pertemuan bersama Kepala Desa, Mendes Yandri juga bersilaturahmi dengan masyarakat Kecamatan Kinal dan sekitarnya.
Turut hadir dalam rangkaian kegiatan ini, Dewan Penasehat DWP dan Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah, Bupati Kaur Gusril Pausi, jajaran Forkopimda Kaur, para camat, serta kepala desa se-Kabupaten Kaur. (TS)