Plafon Rp41 Miliar Bandara Babullah Ambruk, Dugaan Korupsi Kian Terang

TERNATE – Plafon terminal utama Bandara Sultan Babullah Ternate sepanjang lebih dari 100 meter ambruk pada Selasa (16/09/2025) pukul 15.30 WIT. Suara runtuhan keras memicu kepanikan penumpang dan pekerja yang berhamburan keluar gedung.

Meski tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir ratusan juta rupiah. Rangka baja ringan yang terlepas dan material yang tampak rapuh menimbulkan kecurigaan kuat, proyek bernilai Rp41,2 miliar hasil APBN 2023 itu dikerjakan dengan mutu abal-abal.

Proyek pengembangan bandara tersebut digarap PT Ramandika Mandiri bersama konsultan PT Tambora Setia Jaya. Sejak awal, investigasi media sudah menemukan indikasi material bekas, pelanggaran K3, hingga pemasangan asal-asalan. Mantan Kepala Bandara, Daverius Maarang, kala itu dinilai membiarkan pekerjaan cacat. Kini, dua tahun berselang, bukti nyata kegagalan konstruksi benar-benar terbongkar.

Kepala bandara yang baru, Sigit Budiarto, beralasan plafon ambruk akibat beban air hujan. Namun publik menilai dalih itu hanya tameng menutupi dugaan korupsi. Praktisi hukum menegaskan keruntuhan ini jelas masuk ranah tindak pidana bila terbukti ada penyimpangan dana.

Masyarakat dan aktivis antikorupsi di Ternate mendesak KPK, Kejaksaan, dan BPK segera turun melakukan audit forensik. Mereka menilai ambruknya plafon bandara adalah bukti telanjang praktik mark up, kolusi, dan perampokan anggaran negara.

Kini, publik menunggu: beranikah aparat hukum membongkar mafia proyek miliaran rupiah ini, atau sekali lagi kasus ditutup dengan dalih “musibah alam”? (Tim/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *