Ternate, TeropongMalut — Tradisi adat Oho Ngogu Rimo yang merupakan salah satu ritual budaya warisan Kesultanan Ternate kembali digelar dengan penuh khidmat di Kadaton Kesultanan Ternate pada Kamis malam, 16 Oktober 2025.
Acara ini menjadi simbol rasa syukur, kebersamaan, serta pelestarian nilai-nilai adat yang sudah terjaga sampai saat ini.
Dalam prosesi Oho Ngogu Rimo, para tamu kehormatan dan masyarakat setempat berkumpul untuk menikmati hidangan tradisional yang diolah menggunakan teknik memasak khas masyarakat Ternate, yaitu dengan bambu. Metode ini mencerminkan keharmonisan yang terjalin antara manusia dan alam.
Ketua Pokdarkamtibmas Bhayangkara Maluku Utara, Akmal Mustafa, beserta pengurusnya turut hadir dalam momen istimewa ini. Dalam suasana yang akrab, Akmal Mustafa mencicipi hidangan khas yang disajikan di atas daun pisang, menikmati cita rasa alami dari masakan bambu yang menggambarkan keunikan acara adat tersebut.
“Saya merasa bangga dan bersyukur bisa hadir serta ikut menikmati hidangan tradisional yang sarat makna budaya ini. Acara Oho Ngogu Rimo bukan hanya sekadar makan bersama, tetapi juga sebagai wujud syukur kepada Allah SWT serta penghormatan kepada leluhur yang telah menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong,” ungkap Akmal Mustafa.
Lebih lanjut, Akmal Mustafa menegaskan pentingnya pelestarian kegiatan adat seperti ini sebagai bagian dari identitas masyarakat Ternate dan Maluku Utara. “Pokdarkamtibmas Bhayangkara Maluku Utara akan selalu mendukung kegiatan positif yang memperkuat nilai budaya, keharmonisan sosial, serta rasa persaudaraan di tengah masyarakat. Ini merupakan contoh nyata sinergi antara budaya dan ketertiban sosial,” tambahnya.
Acara Oho Ngogu Rimo berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan dengan diiringi doa bersama serta ucapan syukur kepada Sang Pencipta. Para tamu, tokoh adat, dan masyarakat terlihat menikmati kehangatan malam yang diwarnai nuansa adat dan kebersamaan di halaman Kadaton.
Dengan terlaksananya acara ini, diharapkan nilai-nilai budaya lokal akan terus dipertahankan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. (Red)