MUI Malut Gelar Safari Dakwah dan Pelatihan Khatib di Kecamatan Loloda Kepulauan

Dr Samlan Harap Masyarakat Memelihara Harmoni Antar Ummat Beragama

Halut-TeropongMalut.com, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku Utara menggelar Safari Dakwah dan Pelatihan Khatib di kecamatan Loloda Kepulauan Kabupaten Halmahera Utara pada Kamis dan Jumat, 16 – 17 Oktober 2025.

Kegiatan Safari dakwah ini diawali dengan khotbah Jumat oleh 5 orang KH dari MUI Malut diantaranya KH. Dr. Makbul A.H Din, M.Si sebagai Khotib di Masjid Desa Dama, KH. Drs. Safri Hasan sebagai khotib di Masjid Desa Salube, KH. Basyir Ishak, M.Pd.I menjadi khotib di masjid Desa Fitako, sementara KH. Dr. Samlan Hi. Ahmad, M.Pd (ketum MUI) giliran khotib di Desa Tuakara dan KH. Asep Turmudji, M.Ag asep giliran khotib di Masjid Desa Dedeta.

Para Kiyai juga diberi kesempatan mengisi atau berceramah selama 15 menit dengan maksud menanamkan pemahaman dan kesadaran terhadap pentinya mendukung program pemerintah dibawa presiden Prabowo Gibran terutama Preogram Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Hal ini penting di sosialisikan karena di MUI Pusat menjalin MoU atau kerja sama antara MUI dan Badan Gizi Nasional. Kesemuanya ini untuk  menciptakan Indonesi tangguh  dalam  menjemput Indonesia Emas 2045.

Kyai Samlan Juga menghimbau agar lebih memperkuat nilai-nilai Islam pada Masyarakat, peningkatan ukhuwah Islamiyah, memperkuat pemahaman Islam dalam berbagai aspek, serta bagaimana menjalinan kehidupan rukun, damai, dan harmonis sesuai nilai serta tradisi yang berkembang dan dianut Masyarakat.

Setelah khutbah jumat dan ceramah keagamaan, dilanjutkan dengan Kegiatan Pelatihan khotib yang diikuti oleh 30 khatib dan dai dari beberapa desa di kecamatan Loloda Kepulauan. Kegiatan ini menurut Dr. KH. Samlan Hi. Ahmad bertujuan meningkatkan kompetensi dan wawasan khatib dalam menyampaikan pesan keagamaan yang moderat dan berwawasan kebangsaan.

Lanjut KH. Samlan yang juga Ketua MUI Malut, bahwa program ini merupakan bagian dari upaya MUI memperkuat peran ulama dan dai dalam menjaga ukhuwah serta mencegah penyebaran paham keagamaan ekstrem di masyarakat.

“Khatib harus mampu berdakwah dengan bijak, menyejukkan, dan sesuai konteks zaman,” ujar KH. Samlan Ahmad dalam sambutannya.

Adapun narasumber kegiatan ini adalah dari MUI Maluku Utara dengan materi pelatihan seputaran peran dan tanggung jawab dai dan khotib kepada ummat, serta bagaimana khotib sebagai agen etika dan moral bagi ummat Islam di Tengah perkembangan digitalisasi dalam kehidupan.

Kegiatan Safari dakwah dan pelatihan Khotib itu berlangsung selama dua hari. KH. Samlan Ahmad berharap pasca kegiatan itu Masyarakat tetap memelihara harmoni dalam hidup dengan prinsip nilai-nilai spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat, mengdepankan nilai-nilai mederasi beragama, nilai toleransi dan nilai religiusitas dengan landasan budaya yang baik, benar dan sehat sebagai manifestasi kehidupan pada masa depan. (Tim/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *