Warga Gebe Protes, Camat Dituding Putarbalik Fakta Soal Mess Kontingen

Oplus_131072

HALTENG — Ketegangan terjadi di Mess Gebe, Kamis (23/10/2025). Camat Pulau Gebe, Usba Kamaraja, diduga bertindak arogan dengan mengusir sejumlah warga dari bangunan tersebut. Alasannya, mess itu akan digunakan untuk menampung kontingen Kecamatan Gebe yang mengikuti lomba HUT Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) ke-35.

Namun, tindakan Camat menuai kecaman warga. Mereka menilai alasan tersebut menyesatkan karena kontingen Gebe bukan dibiayai pemerintah kecamatan, melainkan sepenuhnya difasilitasi oleh perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah itu.

“Dia datang tanpa izin , buka pintu, lalu suruh masyarakat keluar. Katanya mess mau dipakai kontingen. Tapi kami tanya kalau kami diusir, kami tinggal dimana? Tidak ada penjelasan,” ujar Zulfadli salah satu warga yang menjadi saksi kejadian, kepada media, Kamis (23/10/2025).

Warga juga menyebut, mess tersebut dibangun dan dirawat secara swadaya oleh masyarakat bersama Penjabat Kepala Desa setempat. Mereka bahkan menambah fasilitas dapur, kamar mandi, dan kamar baru untuk tamu kontingen jika dibutuhkan.

“”Camat tidak menghargai kerja masyarakat. Dapur mess ini kami bangun bersama, bukan dari uang pribadi Camat,” tegas Fadli.

Warga mendesak Pemerintah Kabupaten Halteng turun tangan menertibkan sikap aparatur kecamatan yang dinilai sewenang-wenang dan menimbulkan keresahan publik.

Tanggapan Camat

Dihubungi terpisah, Camat Pulau Gebe, Usba Kamaraja, membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan, mess itu digunakan untuk akomodasi 42 anggota kontingen Pulau Gebe, termasuk pendamping dan perangkat desa, yang akan mengikuti berbagai lomba di Weda.

“Perlu diketahui, salah satu penghuni mess adalah seorang Pj. Kades dari Gebe bersama keluarganya. Sebenarnya pejabat, tentu dia paham maksud kami,” kata Camat Isbat.

Ia menegaskan, langkahnya semata untuk memastikan kontingen Gebe memiliki tempat tinggal yang layak selama kegiatan berlangsung.

“Kami datang ke Weda bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan membawa nama baik kecamatan Pulau Gebe. Saya harap masyarakat tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak benar,” pungkasnya. (Odhe/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *