Bantuan Banjir Warga Tuduh Timbun Beras, Kades Belum Terkonfirmasi

HALTENG, Teropongmalut.com – Penyaluran bantuan pasca banjir di Desa Woejerana, Kecamatan Weda Tengah Kabupaten Halmahera Tengah, menuai kontroversi. Warga setempat menuding adanya penimbunan beras bantuan oleh oknum tertentu, sementara pemerintah desa bungkam dan terkonfirmasi.

“Bantuan beras dan mie instan yang seharusnya diberikan kepada warga terdampak banjir, malah disimpan di gudang,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya. “Kami hanya menerima tiga cupa beras per kepala keluarga, itupun setelah melalui proses yang rumit dan banyak syarat.”

Informasi yang dihimpun menyebutkan, bantuan beras tersebut dikoordinasikan oleh salah seorang tokoh masyarakat setempat, atas perintah Kepala Desa M.T Latuconsina. Namun, hingga berita ini ditayangkan Kades Woejerana belum dikonfirmasi.

“Saya tidak ingin menjadi sumber berita,” ujar salah seorang warga yang mengetahui informasi tersebut. “Saya hanya ingin bantuan ini benar-benar sampai kepada warga yang membutuhkan, bukan malah ditimbun.”

Warga berharap agar pihak berwenang segera turun tangan untuk menyelidiki dugaan penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran ini. Mereka juga mendesak pemerintah desa untuk lebih transparan dalam proses penyaluran bantuan dan memberikan penjelasan kepada masyarakat.

“Kami berharap agar bantuan ini benar-benar bermanfaat bagi warga yang terdampak banjir,” ujar salah seorang warga. “Jangan sampai bantuan ini malah menjadi sumber masalah baru.”

Warga yang bergerak di bidang bantuan kemanusiaan akan menggelar jumpa pers terkait dugaan penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran ini. Mereka juga akan mendesak pemerintah daerah untuk melakukan investigasi dan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penimbunan bantuan tersebut. (Odhe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *