Morotai, TeropongMalut — Pemerintah Desa Bido, Morotai Utara, telah berhasil merealisasikan program Ketahanan Pangan hingga tuntas, menjadikan Desa Bido sebagai Desa Percontohan bagi desa-desa lain di Morotai, Maluku Utara.
Kepala Desa Bido memutuskan untuk tidak mengikuti studi banding di Bandung, Jawa Barat, dengan alasan tidak termasuknya anggaran studi banding dalam APBDes 2024 dan fokus pada program Ketahanan Pangan.
Saat ini, Kepala Desa Bido lebih mengutamakan dan mendorong program Ketahanan Pangan sebagai program unggulan Pemerintah Desa, sebagai implementasi program dari Kementerian Desa Republik Indonesia untuk memenuhi kebutuhan publik Desa Bido.
Dalam wawancara dengan awak media di rumah pribadinya, Kepala Desa Bido menjelaskan bahwa “total anggaran Ketahanan Pangan dalam APBDes 2024 mencapai 115 juta, namun setelah dipotong pajak PPN/PPH, tersisa 90 juta yang langsung digunakan untuk belanja kebutuhan Ketahanan Pangan”.
Program Ketahanan Pangan Desa Bido telah berjalan lancar sejak awal Maret dan telah mengalokasikan anggaran untuk perahu viber, mesin, pembuatan kolam budidaya ikan nila, bibit ikan nila, mesin mini, gilingan padi, pukat jaringan penangkap ikan, serta pembibitan holtikultura yang telah diserahkan kepada kelompok tani, nelayan, dan peternakan di Desa Bido. (TS)