HALTENG, Teropongmalut.com – Desa Lukulamo yang berada di sebuah kawasan industri investasi asing yang merupakan investasi internasional, kembali menjadi sasaran empuk banjir yang menghancurkan. Pada Senin malam hingga Selasa pagi ini, malapetaka kembali melanda dengan kekejaman yang tak terkendali, genangan air mencapai ketinggian yang menakutkan, warga kembali terapung dalam genangan air.
Seorang warga desa yang menjadi saksi mata terhadap kejadian mengerikan ini memberikan kesaksiannya kepada media, “Genangan banjir mulai turun dan menggenangi sejak pukul 1.00 WIT tengah malam hingga pagi ini, dan ketinggian air terus melonjak hingga mencapai 100 centimeter atau setara dengan 1 meter,” ucapnya dengan suara penuh kesedihan.
Warga desa terpaksa menelan pil pahit di tengah derasnya arus banjir yang tak mengenal ampun. Mereka dilanda ketakutan dan rasa putus asa di dalam genangan air yang semakin menggila. Namun, di tengah cobaan ini, mereka merasa ditinggalkan oleh pihak yang seharusnya memberikan bantuan dan pertolongan. “Hingga saat ini, belum seorang pun dari pihak terkait berani melangkah ke Lukulamo,” keluh seorang warga dengan ekspresi kecewa yang terpatri di wajahnya.
Kondisi darurat banjir di Desa Lukulamo semakin menggambarkan betapa rapuhnya kehidupan warga di tengah ancaman alam yang tak terduga. Sementara genangan air terus merendam rumah-rumah dan harta benda, kebutuhan dasar seperti air bersih dan makanan menjadi barang langka. Warga terus berharap agar bantuan segera tiba dan mereka tidak lagi harus merana di dalam genangan air yang tak berbelas kasihan.
Akibat genangan air yang menakutkan itu, membuat was-was bagi ribuan karyawan yang melintasi ruas jalan nasional di desa setempat, karena ketinggian air yang mengancam. Selain genangan tinggi, arus banjir yang bergelombang dan kuat. Sepertinya dengan kondisi ini, ribuan karyawan tak bisa lolos sampai ditempat kerja mereka,” tandas warga ini. (Odhe)