Tidore-TeropongMalut.com, Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Sosial Budaya pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kota Tidore Kepulauan, Gesti Kelian, mengakui anggaran BUMDes Desa Koli tahun 2017 senilai Rp 300 juta lebih hingga saat ini belum dipertanggungjawabkan.
” Kami pernah turun pengawasan dan monitoring di Desa Koli mereka miliki mobil, tapi BUMDesnya tidak jalan, masalahnya mereka tidak memiliki SDM untuk mengelola menejemen keunguan, ” Katanya saat diwawancarai, Kamis, (28/8/25).
Meskipun diketahui bertahun-tahun anggaran BUMDes belum dapat dipertanggungjawabkan hingga sekarang, bukannya berupaya menyelamatkan uang negara, Gesti justru terkesan mengabaikan tanggungjawabnya.
Terlebih ketika ia, menyatakan pihaknya hanya berwewenang minta laporan keuangan BUMDes dan pengawasan. Padahal sebetulnya DPMD dapat merekomendasikan ke penegak hukum jika ada penyalahgunaan anggaran desa, dikarenakan DPMD memiliki peran dalam pengawasan dan pembinaan terhadap pengelolaan dana desa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan peraturan pelaksananya.
“kami berwewenang hanya minta laporan dan pengawasan, kami tak bisa melaporkan mereka, tidak seperti itu, ” ucapnya.
Sebelumnya, diberitakan ada indikasi dugaan penyimpangan anggaran pada Badan Usaha Milik Desa Koli Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan. diketahui anggaran penyertaan modal tersebut bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) Desa Koli dimasa kepemimpinan Kepala Desa PJ Kades Amat.
Dikutip investigasi86.com terdapat ratusan juta ADD mengalir ke rekening Bumdes dibawah kepemimpinan Fardin H Basir selaku Direktur Bumdes Desa Koli disebut-sebut tidak mampu dipertanggung jawabkan penggunaannya.
Hal itu dibenarkan oleh bendahara BUMDes Desa Koli Anida H. Hamid. Ia, mengaku semenjak diangkat ia, tidak pernah membuat laporan pertanggung jawaban penggunaan anggaran BUMDes.
Anida mengaku pencairan anggaran Bumdes tahap satu, uang disalurkan sebesar Rp 200 juta dalam bentuk uang kes, tak hanya itu, ia pun sempat menyimpannya dirumah.
Sementara pencairan anggaran tahap II, Ia menyebutkan BUMDes Koli senilai Rp.100 juta dengan keperluan membelanjakan 1 unit Mobil pick up dan 1 unit mesin cetak tela press.
Selain itu, Anida juga tak menampik bahwa dia pernah menggunakan dana BUMDes sebesar Rp 50 juta untuk keperluan pribadi, uang itu diakuinya diperoleh dari sisa pembelian mobil dan mesin Tela pres. (Tim/red)