Halmahera Tengah Terjebak dalam Cengkeraman Kekuasaan: Regenerasi Terhenti, Rakyat Terlupakan

Penulis : Jurkam IMS-ADIL
Editor : Odhe

Halmahera Tengah, sebuah wilayah yang kaya akan sumber daya alam dan potensi, terancam terjebak dalam lingkaran setan kekuasaan. Seorang figur, yang telah tiga kali berturut-turut mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah, kini kembali maju untuk periode keempat. Tahun 2007, 2012, dan 2017 ia mencoba merebut kursi kepemimpinan, dan baru pada 2017 ia berhasil. Kini, tahun 2024, ia kembali mencalonkan diri, seolah tak ada lagi generasi penerus yang pantas memimpin di Halmahera Tengah.

Keengganan untuk membuka ruang bagi regenerasi pemimpin menjadi tanda tanya besar. Apakah di Halmahera Tengah tak ada lagi kader yang siap memimpin? Atau, apakah sang calon pemimpin enggan membesarkan orang-orang di sekitarnya? Buktinya, anak yang masih belia pun didorong untuk maju sebagai calon anggota DPRD, sebuah bukti nyata bahwa ambisi kekuasaan lebih diutamakan daripada masa depan daerah.

Situasi ini sangat berbahaya. Jika calon pemimpin hanya fokus pada kepentingan kelompoknya sendiri, tanpa mempertimbangkan aspirasi rakyat yang lebih luas, maka Halmahera Tengah akan terus terpuruk. Rakyat yang menginginkan perubahan dan kemajuan akan terus terpinggirkan, sementara kekuasaan terus berputar di tangan yang sama.

Rakyat Halmahera Tengah pantas mendapatkan pemimpin yang visioner, yang peduli pada kesejahteraan rakyat, dan yang mau membuka ruang bagi regenerasi pemimpin. Mereka pantas mendapatkan pemimpin yang mensyukuri nikmat Allah dengan membangun daerahnya dengan adil dan merata, bukan hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.

Pertanyaan besar kini muncul: Apakah rakyat Halmahera Tengah akan terus terjebak dalam lingkaran kekuasaan yang sama, atau akan berani memilih pemimpin baru yang membawa harapan baru untuk masa depan daerah?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *