Penulis : Odhe
Editor : Redaksi
TERNATE, Teropongmalut.com – Di kota Ternate, Maluku Utara, sebuah kisah harapan dan ketidakpastian menggelayuti hati ratusan wisudawan Institut Sains dan Kependidikan (ISDIK) Kie Raha. Pada tanggal 18 Desember 2023, Balai Room Muara Hotel Ternate menjadi saksi bisu perjalanan akademik mereka yang telah mencapai puncaknya melalui upacara wisuda angkatan pertama.
Namun, di balik kegembiraan, tersembunyi sebuah tantangan yang belum terpecahkan: menunggu ijazah yang belum juga tiba. Sebanyak 308 wisudawan dari 10 program studi, yang telah melewati momen penting ini, kini menghadapi masa-masa penuh ketidakpastian. Mereka, yang seharusnya siap mengarungi dunia profesional dan berkontribusi pada masyarakat, kini terhambat oleh ketiadaan dokumen penting yang menjadi simbol pencapaian akademik mereka.
Abdul Rasid Umaternate, Rektor ISDIK Kie Raha, tengah berada di bawah sorotan. Desakan demi desakan disampaikan oleh wisudawan dan keluarga mereka agar pihak institut segera mengambil langkah konkret. Salah satu harapan terbesar mereka adalah agar masalah ini dapat segera diatasi, memungkinkan para wisudawan untuk mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini, sebuah langkah awal dalam membangun karir dan masa depan yang cerah.
Kisah ini bukan hanya tentang ijazah yang tertunda, tetapi juga tentang mimpi, harapan, dan hak para wisudawan yang tergantung. Komunitas akademik dan masyarakat luas menantikan bagaimana ISDIK Kie Raha akan menavigasi tantangan ini, membuktikan komitmennya terhadap keberhasilan dan kesejahteraan mahasiswanya. Di tengah ketidakpastian, satu hal yang pasti, para wisudawan ISDIK Kie Raha tetap teguh, menantikan saat dimana mereka dapat benar-benar merayakan pencapaian mereka tanpa bayang-bayang keraguan.