Halteng, teropongmalut.com – Perayaan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73 tahun 2018 lima bulan lalu diduga meninggalkan kesan terburuk dikalangan masyarakat. Pasalnya, di informasikan menuai banyak persoalan yang ditinggalkan Panitia Proklamasi Kemerdekaan RI Kecamatan Pulau Gebe.
Persoalan yang dinilai terburuk dikalangan masyarakat adalah berbagai macam utang piutang Panitia yang belum terbayar hingga saat ini,” jelas sejumlah warga Kecamatan Pulau Gebe Rabu, (13/12/2018) kemarin di desa Elfanun.
Selain itu, Panitia juga meninggalkan utang pakaian paskibraka sebesar Rp 8.100.000 yang dijahit oleh Albar Ambo sebanyak 27 pasang. “Sebanyak 27 pasang dengan harga Rp 8.100.000 selama lima bulan ini belum dibayarkan oleh Panitia,” jelas Albar Ambo tukang jahit kemarin dikediamannya di kompleks pasar desa Kapaleo.
Namun kata Albar, bahwa terkait dengan utang piutang pakaian paskibraka yang dijahitnya akan diselesaikan/dilunasi oleh Panitia,” tandasnya.
“Baru-baru ini salah satu staf Kantor Camat atas nama Pak Jalil sudah ambil nota dari saya dan dibawa ke Kabupaten, katanya untuk diselesaikan pembayarannya. Namun hingga kini Pak Jalil belum balik-balik,” akunya.
Selain itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, Panitia juga belum memberikan honor pelatih paskibraka hingga saat ini, padahal selama sebulan kami melatih kepada puluhan siswa itu,” beber salah satu pelatih Paskibraka kepada media ini kemarin. (Ode)