HALTENG, TM.com – Iksan Chanox, tokoh pemuda Patani Utara, menyampaikan permohonan maaf atas narasi berita “fanten” yang beredar luas di media sosial. Ia menegaskan bahwa pernyataannya yang diinterpretasikan sebagai “fanten” tidaklah bermaksud menyudutkan pihak lain, melainkan hanya ingin menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai adat dan budaya “Fagogoru” di Halteng.
Chanox menyampaikan permohonan maafnya pada kesempatan penutupan acara “fanten” yang berlangsung di Desa Kipati, Kecamatan Patani. Ia mengakui bahwa pernyataannya telah menimbulkan polemik dan meminta maaf kepada masyarakat Kecamatan Patani.
“Saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas narasi berita yang beredar dan diinterpretasikan sebagai ‘fanten’,” ujar Iksan. “Pernyataan saya sebelumnya tidaklah bermaksud untuk menyinggung atau merendahkan pihak manapun.”
Chanox berharap agar masyarakat dapat memahami maksud pernyataannya dan tidak terpengaruh oleh narasi yang beredar. Ia juga berharap agar ke depannya, informasi yang beredar dapat dikonfirmasi terlebih dahulu kepada sumbernya agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Iksan Chanox, yang dikenal sebagai tokoh pemuda yang kritis, tampaknya ingin memastikan bahwa pernyataannya tidak disalahartikan dan tidak menimbulkan perpecahan di masyarakat. Permohonan maafnya ini diharapkan dapat meredakan ketegangan yang mungkin muncul akibat narasi berita “fanten” yang beredar. (Odhe)