HALTENG, TM.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Halmahera Tengah 2024 berubah menjadi medan panas, terutama bagi pasangan Ikram Malan Sangadji dan Ahlan Djumadil (IMS-ADIL). Sepanjang masa kampanye, keduanya dihujani isu negatif, diserang dengan narasi politik identitas, hingga program kerja mereka dicemooh sebagai “program lipstik dan shampoo.” Namun, di tengah gempuran kritik, IMS-ADIL justru berhasil menarik simpati mayoritas masyarakat Halmahera Tengah.
Kampanye mereka mencerminkan keteguhan dan kepercayaan diri. Dalam salah satu kampanye akbarnya, Ikram tegas menanggapi berbagai hinaan dan ujaran kebencian yang dilontarkan kepadanya.
“Jangankan 100 kali hinaan, 1.000 kali hinaan sekalipun, IMS tidak akan bergeming,” tegasnya. Ia bahkan mengimbau pendukungnya untuk tetap dewasa, menghindari provokasi, dan tidak membalas dengan cara yang sama seperti dilakukan rival politik.
Hasilnya berbicara sendiri. Berdasarkan data rekapitulasi yang dirilis pada 28 November 2024, IMS-ADIL (nomor urut 3) mengantongi 27.480 suara (58%), unggul jauh dari pesaing mereka, MUTIARA-SALIM (16%) dan ELANG-RAHIM (26%). Kemenangan ini menandai tonggak sejarah baru bagi Halmahera Tengah.
Dalam pidato kemenangannya, Ikram menunjukkan sikap besar hati dengan memberikan maaf kepada semua pihak yang pernah mencacinya.
“Biar mereka menulis dan menghina saya, saya maafkan semuanya. Jika kita memaafkan, hati mereka akan sejuk. Sebagai manusia, itulah kehidupan,” ucap Bang Iki dengan senyuman khasnya.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa strategi politik berbasis kedewasaan, ketulusan, dan program yang konkret mampu memenangkan hati masyarakat. Pilkada Halmahera Tengah 2024 telah membuktikan bahwa narasi negatif tidak selalu menjadi jalan menuju kemenangan. (ODHE)
