Kades Todowongi Bantah Tuduhan Korupsi dan Lapor ke Polisi Atas Pencemaran Nama Baik

Jailolo, Teropong Malut – Kepala Desa Todowongi, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Mancelina Lobi, membantah keras tuduhan korupsi yang disampaikan oleh sekelompok massa yang mengatasnamakan aliansi masyarakat dalam orasi di depan kantor desa. Tuduhan tersebut, menurut Mancelina, adalah hoaks dan fitnah yang merusak nama baiknya. Selasa (05/11/24)

“Tuduhan yang disampaikan oleh aliansi itu tidak benar dan merupakan pencemaran nama baik. Saya telah melaporkan hal ini ke Polres Halmahera Barat untuk ditindaklanjuti,” tegas Mancelina.

Menurut Mancelina, orasi yang dilakukan pada Senin pagi itu penuh dengan bahasa yang kasar dan kurang pantas, bahkan menyebut dirinya sebagai “pemerintah desa yang melakukan penggelapan”. Ia menyatakan bahwa sebagian orator bukan warga Todowongi, melainkan berasal dari desa tetangga, seperti Bukumatiti dan Guwaemadu.

“Saya sudah berusaha untuk berbicara baik-baik dengan mereka agar kita bisa berdiskusi. Namun, orator justru membawa-bawa nama aliansi dan membuat tuduhan yang tidak berdasar atas nama warga Desa Todowongi,” ungkap Mancelina.

Lebih lanjut, ia mengklarifikasi tuduhan mengenai dana aspirasi dari anggota DPR-RI Maluku Utara, Irene Lusiana Putri Roba. Ia menyebut bahwa proyek yang terkait bukanlah proyek dengan timbunan tanah, melainkan rabat beton yang sudah melalui audit dan pemeriksaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada 2023.

“Tuduhan bahwa saya menggelapkan dana aspirasi adalah hoaks. Pekerjaan tersebut sudah selesai dan sesuai dengan aturan,” tegasnya.

Mancelina mengungkapkan bahwa laporan pencemaran nama baik telah diajukan ke Polres Halmahera Barat pada sore hari. Ia berharap kepolisian segera menindaklanjuti laporan ini sesuai dengan hukum yang berlaku.

Kades Todowongi juga menambahkan bahwa ada indikasi para pendemo telah mengonsumsi minuman keras sebelum orasi dimulai. Hal ini bahkan disaksikan oleh Babinsa dan Babinkamtibmas Desa Todowongi yang berada di lokasi saat orasi berlangsung.

“Saya harap tidak ada pihak luar yang ikut campur dalam urusan masyarakat Desa Todowongi. Jika ada yang tidak puas dengan kinerja saya, silakan datang ke kantor desa untuk berdiskusi, bukan dengan cara orasi yang tidak berdasar,” tutupnya. (Ajo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *