Morotai-TeropongMalut.com, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara Amar Manaf, meminta kepada Dewan Guru Madrasah menghindari metode mengajar gaya lama dengan menggunakan rotan untuk memukul siswa, siswi.
“Tidak boleh mengedepankan aspek kekerasan. Sebab sering memukul siswa siswi, di sekolah belum tentuh menyelesaikan masalah, justru lebih menambah masalah makin rumit antara dewan guru dengan orang tua wali murid,” demikian disampaikan Kakanwil Agama Malut Amar Manaf di Morotai Jumat 8 Agustus 2025.
Amar Manaf menjelaskan bahwa madrasah saatnya menerapkan sistim pendidikan modern sehingga tidak semua mata pelajaran harus di ajarkan di ruang kelas, tetapi bisa terapkan metode mengajar ruang kelas agar siswa/siswi bisa mendapatkan suasana yang sejuk, artinya siswa/siswi bisa belajar di lingkungan sekolah penuh keindahan alam, sehingga pihak sekolah harus menanam pohon pohonan, atau membuat taman supaya siswa bisa belajar di taman.
“Dewan guru madrasah harus benar-benar memastikan penerapkan minat membaca siswa/siswi, terutama harus fasih berbahasa Inggris, lebih utama lagi harus fasih mengaji untuk membentuk kepribadian siswa/siswi madrasah yang religius, termasuk menyediakan ruang kelas khusus bahasa Arab dan bahasa Inggris” ucap Amar Manaf.
“Pentingnya peningkatan minat baca siswa/siswi supaya menjadi cerdas, pintar karena di dunia ini tidak ada orang rajin membaca tetapi bodoh, apabila dinyatakan seserong bodoh jika malas membaca, jadi tidak ada rumus orang pintar malas membaca,” pungkas Kakanwil Agama.
Selain pelajaran Umum dan Agama, Kakanwil meminta para guru perlu juga mengajarkan mata pelajaran tentang alam kubur kepada siswa/siswi MTs Negeri 2 Morotai sehingga menjadi pengetahuan sekaligus sebagai bekal saat menghadapi kematian nanti. “Penerapan pelajaran tentang alam kubur, maka barang tentunya siswa/siswi Madrasah tidak sekedar berpikir untuk duniawi saja, tetapi mereka dibekali juga tentang menghadapi kematian.(Taufik Sibua/Red)