HALTENG, TM.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Halmahera Tengah, Maluku Utara tahun 2024 semakin memanas dengan terungkapnya total kekayaan ketiga Bakal Calon Bupati (Bacabup) yang bertarung memperebutkan kursi kepemimpinan daerah. Ketiga Bacabup tersebut adalah Muttiara, Edi Langkara, dan Ikram M Sangadji. Mereka telah resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan dinyatakan memenuhi syarat untuk maju dalam kontestasi Pilkada.
Muttiara, yang berpasangan dengan Salim Kamaluddin, tercatat memiliki harta kekayaan terbanyak dengan total Rp 21.883.475.180 per 31 Desember 2023. Kekayaan Muttiara didominasi oleh aset tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa wilayah, termasuk Kota Tidore Kepulauan, Kota Ternate, dan Kota Makassar. Muttiara juga memiliki beberapa kendaraan, seperti mobil Mitsubishi Pajero Sport dan motor Honda Beat.
Edi Langkara, yang kembali berpasangan dengan Abd. Rahim Ode Yani, memiliki total harta kekayaan Rp 4.117.350.000 per 7 September 2024. Edi Langkara memiliki beberapa aset tanah dan bangunan di Kota Tidore Kepulauan dan Halmahera Tengah. Selain itu, Edi Langkara juga tercatat memiliki beberapa kendaraan, seperti mobil Toyota Kijang Minibus, Toyota Kijang Innova, Suzuki SX4, dan beberapa sepeda motor.
Ikram M Sangadji, yang berpasangan dengan Ahlan Djumadil, belum mengungkapkan total harta kekayaannya. Ikram M Sangadji diusung oleh empat partai politik, yaitu Partai Hanura, Golkar, Gerindra, dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Perbedaan kekayaan yang signifikan antara ketiga Bacabup ini menjadi sorotan dan menarik perhatian publik. Hal ini memicu diskusi mengenai pengaruh kekayaan dalam Pilkada dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi jalannya kampanye dan hasil Pilkada.
Publik menantikan pengungkapan total harta kekayaan Ikram M Sangadji untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai profil finansial ketiga Bacabup Halmahera Tengah. Hal ini penting untuk menilai kredibilitas dan transparansi para calon pemimpin daerah.
Pilkada Halmahera Tengah 2024 diharapkan dapat berjalan dengan demokratis dan menghasilkan pemimpin yang amanah dan berkompeten. Publik berharap calon pemimpin daerah dapat fokus pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, terlepas dari latar belakang finansial mereka. (Odhe)