Kerukunan Keluarga Makean Hadir Untuk Kemanusiaan

Ternate-Teropong Malut.com, Paguyuban Kerukunan Keluarga Makean (KKM) Provinsi Maluku Utara, menegaskan keberadaannya hanya untuk kegiatan sosial kemanusiaan, dan bukan untuk berafiliasi dengan kepentingan politik tertentu. Meskipun paguyuban KKM dilahirkan dan didirikan oleh oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia politik. Sebab, orang Makean tidak bisa disatukan dengan politik, melainkan dengan rasa melalui aksi sosial kemanusiaan. Demikian disampaikan Ketua Umum KKM Provinsi Maluku Utara Candidat Dr, Mubin A Wahid, dalam rapat revisi Pengurus sekaligus rapat panitia pengadaan speed boat yang digelar di Sekretariat KKM Provinsi Malut di Kota Ternate Minggu (20/09).

Mubin, menjelaskan potensi orang Makean di Kota Ternate dan Provinsi Maluku Utara sangat luar biasa besar hanya saja potensi itu belum diorganisir secara baik untuk diarahkan pada aksi-aksi sosial kemanusiaan akibatnya potensi itu tercerai berai yang belum mampu memberikan kontribusi besar terhadap masyarakat Maluku Utara secara keseluruhan.
“Sebelumnya aksi sosial KKM diarahkan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah yang belum diurus oleh negara dibantu oleh KKM dengan membangunkan rumah layak huni atau renovasi total rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni” jelas Mubin.
Namun sejak 2019 lanjut Mubin, fokus aksi sosial kemanusiaan KKM diarahkan untuk penyiapan sarana transportasi laut berupa speed boat. Sebab, kendala yang dihadapi KKM ketika membantu warga yang keluarganya meninggal lalu hendak menyeberang dari Kota Ternate ke Pulau Makean dan Halmahera, kendala yang dihadapi adalah mahalnya biaya transportasi. Atas dasar itu, KKM lantas memutuskan harus mengatasi masalah tersebut dengan menghadirkan satu unit speed boat yang representatif untuk menjawab persoalan-persoalan klasik tersebut.

“Alhamdulillah saat ini sudah terkumpul dana yang bersumber dari infak, zakat dan sadakah, juga iuaran wajib anggota KKM Provinsi Maluku Utara di rekening bank telah mencapai Rp 150 juta lebih, yang kita butuhkan dana untuk pengadaan speed boat itu berkisar Rp 300 juta lebih, jadi kita masih kekurangan Rp 170 juta, yang akan kita himpun dari sumbangan para pengurus dan pihak-pihak yang ingin berpartisipasi” jelas Bendahara KKM Provinsi Malut Junaedi Bahrudin.

Sebelumnya paguyuban KKM Provinsi Malut telah memiliki satu unit mobil ambulance yang melayani seluruh kepentingan masyarakat Kota Ternate dan Malut dalam hal kebutuhan akan mobil ambulance. “Jadi Mobil Ambulance dan speed boat nanti tidak hanya melayani kepentingan orang Makean semata, melainkan melayani seluruh kepentingan masyarakat Maluku Utara” jelas Ketua Bidang Organisasi KKM Provinsi Malut Muhajirin Bailusy.

Rapat KKM Provinsi Maluku Utara dihadiri 80 orang pengurus harian, diantaranya Muhajirin Bailusy, Sudarno Taher, Ridwan Lisapali, Hi Badaruddin Fabanyo, Hadi Haerudin dan Sunarti. (Dar)

IMG-20240428-WA0037
IMG-20240428-WA0019
previous arrow
next arrow
IMG-20240428-WA0004
IMG-20240428-WA0034
previous arrow
next arrow
IMG-20240428-WA0002
IMG-20240427-WA0061
IMG-20240428-WA0035
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *