Ternate, TeropongMalut — Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Rumah Sandiuno Indonesia (RSI) Maluku Utara, Suria A. Hasan, S.H., menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Sultan Ternate Hidayah Sjah bersama perangkat adat Kesultanan Ternate atas suksesnya pelaksanaan ritual Kololi Kie dan Fere Kie yang berlangsung penuh hikmah dan kebersamaan.
Menurut Suria Hasan, kegiatan sakral tersebut bukan sekadar tradisi turun-temurun, melainkan warisan spiritual dan kultural yang menjadi jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Ia menilai, melalui prosesi Kololi Kie dan Fere Kie, masyarakat diajak untuk kembali merenungkan nilai-nilai luhur leluhur Ternate yang mengajarkan rasa syukur, penghormatan kepada alam, dan pentingnya menjaga harmoni sosial.
“Atas nama keluarga besar RSI Maluku Utara, kami menyampaikan selamat dan penghargaan yang tulus kepada Sultan Hidayah Sjah dan seluruh perangkat adat Kesultanan Ternate. Ritual Kololi Kie dan Fere Kie adalah napas budaya yang meneguhkan identitas kita sebagai bangsa yang beradab, berakar kuat pada tradisi, dan menjunjung tinggi nilai persaudaraan,” ujar Suria Hasan dengan penuh rasa hormat.
Ia juga menambahkan bahwa kehadiran ritual ini membawa pesan damai bagi seluruh lapisan masyarakat Maluku Utara, sekaligus menjadi simbol persatuan antara adat, pemerintahan, dan masyarakat. Dalam suasana global yang penuh tantangan, menurutnya, menjaga dan merawat tradisi lokal seperti Kololi Kie dan Fere Kie menjadi bukti nyata bahwa kebudayaan dapat menjadi perekat kebangsaan dan sumber inspirasi untuk membangun masa depan yang harmonis.
“Kegiatan ini memperlihatkan bahwa adat bukan hanya warisan masa lalu, melainkan juga pedoman hidup yang mengajarkan kita untuk saling menghormati dan hidup berdampingan dalam damai. Semoga semangat kebersamaan dari ritual ini terus menyala dan menjadi energi positif bagi generasi muda Maluku Utara,” lanjutnya.
Di akhir pernyataannya, Suria Hasan menegaskan komitmen RSI Maluku Utara untuk terus mendukung kegiatan yang mengangkat nilai budaya dan kearifan lokal sebagai bagian dari pembangunan karakter bangsa.
“Ritual Kololi Kie dan Fere Kie yang dipimpin Sultan Ternate Hidayah Sjah menjadi bukti bahwa kekuatan sejati suatu negeri terletak pada budayanya. Dari adat, lahir kedamaian; dari tradisi, tumbuh persaudaraan; dan dari persatuan, terwujud kemajuan,” tutupnya.
Dari tanah adat Ternate, semangat leluhur terus hidup mengalir dalam setiap jiwa yang mencintai budaya, menghormati tradisi, dan menjaga kedamaian untuk Maluku Utara yang bermartabat. (Red)