Pulau Morotai, TeropongMalut.com — Kisah Inspirasi: Sebuah Kisah Nyata Seseorang yang Bertahun-Tahun Mengabdi sebagai Tenaga Honorer di Morotai, Maluku Utara.
Simak Kisah Inspiratif: Kisah Nyata Teni Tanriani, Memulai Bekerja sebagai Seorang Honorer yang Berawal Bertugas sebagai Staf Honorer Sukarela di Kantor Cabang Dinas Pendidikan, Morotai, hingga Bertugas Menjadi Staf Kantor Camat, Morotai Timur, Morotai.
Teni Tandriani adalah 4 orang bersaudara kandung dengan profesi yang berbeda. Misalkan, saudara kandung pertama bekerja sebagai seorang pedagang kaki lima di Daeo, Morotai Selatan, Wina Tanriani profesi guru di SD Unggulan 1 Morotai, Tomi Tandriani anggota Polri yang bertugas di Polres Morotai, sedangkan Teni Tandriani sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. Saat ini, Teni Tandriani bertugas sebagai staf di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Morotai.
Awak media mewawancarai Teni Tandriani di saat perjalanan pulang kerja dari Daruba ke Sambiki, Morotai Timur. Sapaan Teni menceritakan bahwa awal mengabdi menjadi honorer, waktu itu sebagai sukarela, sedangkan K2, TKD, mendapatkan insentif dari tempat dia bekerja. Teni mengabdi sebagai tenaga honorer selama 18 tahun lamanya dan Alhamdulillah pada tahun 2023 berhasil mengikuti tes seleksi PPPK.
Teni Tandriani, seorang tenaga honorer, menceritakan bahwa sambil bekerja sebagai honorer sukarela, Teni pun sering berjualan keliling kue putar, onde-onde, roti coe, maupun berjualan kecil-kecilan di kampung halamannya, Desa Sambiki, Morotai Timur, Morotai, Maluku Utara. “Teni Tandriani saat ini memiliki dua anak. Teni merasa lega walaupun sekadar sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, namun sangat bersyukur karena dapat menunjang dan meringankan beban ekonomi rumah tangganya,” ucap Teni.
Teni Tandriani mengakui bahwa memang segala sesuatu harus dihadapi dengan penuh kesabaran dalam kehidupan sehari-hari, sebab Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa sebagai Sang Pencipta, selalu bersama dengan orang sabar,” tutur Teni.
Teni Tanriani mulai bekerja menjadi tenaga honorer, sering berjalan kaki setiap hari dari rumah ke Kantor Camat, Morotai Timur. Jarak tempuhnya cukup jauh. Semua itu dihadapi dengan penuh ketekunan dan kesabaran. (TS/Red)
