HALTENG, Teropongamlut.com – Warga Desa Sumber Sari Kecamatan Weda Selatan, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara telah menghadapi tantangan besar selama 15 tahun terakhir dalam melewati jalan masuk dan keluar desa mereka.
Sebagian warga menggambarkan jalan tersebut sebagai “berjalan di atas karang” atau “jalan berduri”. Dengan kondisi yang memprihatinkan, warga merasa terabaikan dan terbengkalai karena tidak ada aspal yang layak, serta batuan-batuan besar menonjol di sepanjang jalan, meningkatkan risiko kecelakaan roda dua. Terutama pada warga ibu hamil,” jelas Bahtiar.
Kondisi jalan yang tidak rata dan berlubang ini meningkatkan risiko kecelakaan dan membuat warga merasa risau. Pekerjaan pembangunan jalan dalam desa yang seharusnya selesai sepanjang sekitar 1 kilometer masih terkatung-katung tanpa penyelesaian, meskipun sudah dianggarkan pada tahun 2023 oleh pemerintahan sebelumnya.
Warga juga mengkritik kontraktor yang dianggap melakukan pekerjaan asal jadi tanpa kualitas yang memadai. Mereka merasa kecewa dan mempertanyakan pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Halmahera Tengah.
Kurangnya kehadiran dan pengawasan efektif dari instansi terkait menjadi sorotan warga, yang meminta pengawasan yang ketat untuk memastikan setiap pekerjaan jalan memberikan manfaat yang nyata dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. (Odhe)