Mahasiswa IAIN Ternate Gelar Demo, Protes Kebijakan UKT Bagi Mahasiswa yang Tak Merata

Ternate-TeropongMalut.com, Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Kota Ternate menggelar aksi unjuk rasa di kampus mereka yang berlokasi di Kelurahan Dufa-Dufa, Kecamatan Kota Ternate Utara pada Rabu (04/08). Mereka menggelar aksi unjuk rasa untuk memprotes kebijakan yang dikeluarkan pihak Rektorat IAIN Ternate tentang Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa yang bervariasi alias tidak merata.

Kebijakan UKT yang tak merata, menurut para mahasiswa cenderung memberatkan mahasiswa ekonomi lemah ditengah kondisi ekonomi masyarakat yang tak menentu akibat kebijakan pemerintah memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Selain memprotes kebijakan UKT yang tak merata, para mahasiswa dari 5 Fakultas di IAIN Ternate itu juga merupakan bentuk kekecewaan kepada pihak kampus.

Kordinator lapangan Supriyanto Lastori kepada TeropongMalut.com,  menjelaskan adanya PPKM dalam masa Covid-19 seharusnya pihak kampus (Rektor) membuat kebijakan untuk meringankan beban mahasiswa bukan sebaliknya.

Supriyanto dalam orasinya menyatakan merasa kecewa dengan pihak lembaga kampus, seharusnya memberikan kebijakan yang dapat meringankan Mahasiswa dalam masa Covid-19, bukan mengeluarkan surat pernyataan yang menjadi prasyarat menetapkan besar biaya UKT bagi Mahasiswa baru.

Tidak hanya itu Supriyanto juga menyerukan  Tolak Vaksinisasi masal dalam lingkup kampus IAIN Ternate.

Sementara itu Presiden BEM Fakultas Syari’ah Sukri Sarafudin, menyatakan gerakan mahasiswa dimulai sejak hari senin kemarin dan puncaknya pada Rabu 3 Agustus.

Sukri bilang, kebijakan  kampus (Rektor), membuat putusan pembayaran (UKT) harus melihat latar belakang mahasiswa, dalam masa PPKM Mikro.

“Jika mahasiswa UKT-nya tinggi diatas  Rp 2.500.000,-. pihak lembaga kemahasiswaan (Kampus) menyatakan itu karna kesalahan atau kelemahan dari mahsiswa itu sendiri dalam memasukan data. Namun, ada pendaftaran mahasiswa baru yang datanya lengkap kami mencoba uji banding namun pihak kampus tidak mau,” katanya.

Foto: Para Mahasiswa memaksa Masuk ruang Rektorat IAIN Ternate, Rabu 03 Agustus 2021

Atas masalah itu lanjut Sukri, maka Gerakan Aliansi Mahsiswa IAIN Bersatu bersikap:

1.Mendesak kepada pihak lembaga agar dapat memberlakukan proses pelayanan administrasi mengikuti waktu normal seperti semula.

2. meminta kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam agar dapat dapat memberikan kejelasan regulasi soal Pembukaan yang di jadikan syarat yudisium.

3.Meminta kepada tim penyusun dukumen Barang Prodi HTNI  untuk menyampaikan proses akreditas Prodi HTNI.

4.Meminta kepada pihak lembaga agar tidak memberikan penekanan terhadap Mahasiswa baru dalam bentuk apa pun.

5.Mendesak kepada seluruh program studi agar dapat memberikan pelayanan baik.

6. Meminta kepada pihak lembaga agar tidak menjadikan Vaksinisasi sebagai syarat akademik baik PPL/Wisuda.

7.Mendesak kepada seluruh kaprodi untuk cabut SK HMPS, yang tidak mengakomodir kepentingan Mahasiswa.

8.Mendesak Kepada Rektor untuk mengontrol kinerja dosen pembimbing. (Anyong/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *