HALTENG, TM.com – Masyarakat Kecamatan Patani, Halmahera Tengah, secara tegas menolak kehadiran mantan Bupati dan Wakil Bupati Halteng dalam acara penutupan Fanten. Hal ini sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap janji politik kedua mantan pejabat yang tak kunjung terpenuhi.
Acara penutupan Fanten, sebuah perayaan keagamaan yang menjadi tradisi di Halmahera Tengah, diwarnai dengan kekecewaan masyarakat terhadap mantan Bupati dan Wakil Bupati. Padahal, dalam kampanye mereka, keduanya berjanji memprioritaskan acara keagamaan seperti perayaan Maulid Nabi Muhammad. Namun, selama satu periode menjabat, mereka hanya sekali menyelenggarakan acara Fanten.
“Mereka berjanji akan memprioritaskan acara keagamaan, tapi kenyataannya hanya sekali Fanten diadakan selama mereka menjabat,” ujar Iksan Chanox, warga Kecamatan Patani, Sabtu (5/10/2024).
Kekecewaan masyarakat semakin memuncak, sehingga mereka memutuskan untuk tidak mengundang kedua mantan pejabat yang kembali maju dalam Pilkada Halteng. Sebagai gantinya, masyarakat Kecamatan Patani memilih untuk mengundang Pj Bupati Halmahera Tengah, Bahri Sudirman, serta mantan Penjabat Bupati Halmahera Tengah, Ikram Malan Sangadji dan Ahlan Djumadil (IMS-ADIL).
“Kami lebih memilih mengundang Pj Bupati dan mantan Penjabat Bupati yang lebih peduli dengan kebutuhan masyarakat,” tegas Iksan.
Boikot terhadap mantan Bupati dan Wakil Bupati ini menjadi bukti nyata kekecewaan masyarakat terhadap janji politik yang tak kunjung terpenuhi. Hal ini juga menjadi pelajaran bagi para calon pemimpin di Halmahera Tengah untuk lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat dan tidak hanya berjanji tanpa bukti.
Kejadian ini juga menjadi sorotan bagi para pengamat politik, yang menilai bahwa boikot ini dapat berdampak signifikan pada hasil Pilkada Halteng mendatang. Masyarakat yang kecewa dengan kinerja mantan pejabat dapat memilih calon lain yang lebih kredibel dan memiliki komitmen yang kuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. (Odhe)