MENGENAL “NGAWATE”, JAMUR LIAR EDIBLE DI SEKITAR KITA

Penulis: Muhlis Abd. Rahman, S.Pd

( Mahasiswa Program Magister Pendidikan Biologi Unkhair Angkatan 2023 dan sebagai Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Tidore Kepulauan )

Pernahkah anda mendengar, menemukan atau bahkan mengkonsumsi “ngawate”? yaa….ngawate adalah nama jamur yang sering kita lihat dan temukan di kebun dan di sekitar rumah. Ngawate, adalah sebutan atau nama lokal yang diberikan oleh masyarakat di kepulauan Halmahera, khususnya dusun Sou, Desa Akdotilou kecamatan Oba Tengah Kota Tidore Kepulauan untuk jamur dari jenis Schyzophyllum commune.

Ngawate (Schizophyllum commune) atau jamur grigit merupakan spesies jamur pelapuk yang tumbuh secara alami pada batang pohon hidup maupun kayu mati, seperti pohon nangka, bambu, mangga, karet dan maupun limbah kayu olahan. Mereka memiliki sifat merusak, sebab mampu menurunkan berat kayu sampai 70 %. Secara taksonomi, jamur grigit dikelompokkan ke dalam keluarga Schizophyllaceae dan ordo Agaricales. Mereka tumbuh secara soliter atau bergerombol, serta membentuk seperti gelombang. Permukaannya mirip seperti kipas dengan warna kuning krem atau putih pucat. Ngawate berkembang pada suhu lingkungan 25-37 Celsius. Selain itu habitatnya memiliki tingkat kelembapan udara yang tinggi, yakni mencapai 80 %.

Di Indonesia, ngawate ( S. commune) atau jamur grigit ini dapat kita jumpai di seluruh wilayah, termasuk di wilayah Maluku Utara (Nasichah dan Yusuf, 2021). Jamur ini umumnya tumbuh saat musim penghujan berakhir. Di pulau Halmahera, jenis jamur ngawate (S. Commune) ini juga ditemukan di dusun Suo desa Akedotilou Kecamatan Oba Tengah Kota Tidore Kepulauan pada hari Sabtu tanggal 18 November 2023 sekitar pukul 12.30 WIT. Jamur tersebut melekat pada batang pohon yang sudah tumbang dan lapuk yaitu batang pohon trembesi, pada suhu lingkungan saat jamur tersebut ditemukan adalah 32°C dengan kelembaban antara 26 hingga 90 %.

Pemanfaatan Ngawate atau jamur S. Commune bagi masyarakat Desa Akedotilou Kecamatan Oba Tengah kota Tidore Kepualauan

Selain populer sebagai organisme pelapuk, jamur ini juga terkenal sebagai bahan masakan maupun bahan baku obat. Meskipun masyarakat dusun Suo Desa Akedotilou Kecamatan Oba Tengah Kota Tidore kepulauan tidak memahahami dan mengetahui kandungan nutrisi serta manfaat lain dari jamur ini, namun meraka telah memanfaatkan jamur tersebut sebagai bahan makanan secara turun temurun yaitu sebagai bahan untuk campuran berbagai jenis sayur

Pengolahan ngawate atau jamur grigit untuk tambahan sayuran oleh masyarakat Dusun Sou desa Akedotilaou dengan cara sebagai berikut:
Cuci atau bersihkan jamur,kemudian iris jamur menjadi lebih kecil-kecil, kemudian rebus jamur,setelah mendidih kurang lebih 1-2 menit lalu angkat dan tiriskan. Selanjutnya, iris bawang merah,bawang putih dan cabe kemudian tumis, lalu masukkan penyedap secukupnya dan selanjutnya masukan sayur yang sudah ditumis dan aduk lagi. Setelah itu masukan ngawate atau jamur grigit, tambahkan sedikit air, aduk hingga ngawate layu dan matang. Tumis sayur ngawate siap dihidangkan.

Berdasarkan laporan penelitian di dalam Jurnal Teknologi Pangan Indonesia (2022), ngawate atau jamur grigit (S.commune) mengandung nutrisi berupa protein (6.71%), lemak (0,62%), serat (4,47%) dan air sebesar 81,33%. Ini berarti, ngawate adalah jamur edible (dapat dikonsumsi ) yang cukup bergizi.

DAFTAR PUSTAKA
Nion, Yanetri A., Adrianson Agus D., Evi Marlia K., dkk. 2012. “ Siklus Hidup Jamur
Konsumsi Lokal Kulat Kritip (Schizophyllum commune) pada Daerah Bergambut dan Daerah Bertanah Mineral serta Potensi Nutrisinya”. Jurnal Biologi Indonesia. 8(2) Halaman 399 – 406.
Campbell, Neil A., Jane B. Reece dan Lawrence G. Mitchell. 2003. Biologi Edisi Kelima: Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Maharani Cahya Irene. “Pemanfaatan Jamur Grigit Dalam Pembuatan Bakso Ikan Lele Dumbo”. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia. Vol.14 , No. 01,2022
Nasichah, A.Z dan Yusuf, Y. (2021) Jamur Makroskopis Liar di Kepulauan Maluku Utara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *