Menjadi Ibu Generasi Ideologis

oleh: Diana Anggraeni

Pemerhati Sosial

TeropongMalut.com, Seorang ibu tugasnya bukan hanya sekedar melahirkan merawat dan mengasihi anak. tetapi ibu punya peran yang sangat besar yakni pertama: mencetak generasi yang berjiwa pemimpin dan penakluk yang tidak takut pada apapun dan siapapun, ia hanya takut pada Allah SWT.


Generasi yang mempunyai visi jelas dan terarah, bukan hanya dunia tapi sampai menembus langit menuju surga.kedua: menjadi ibu generasi idologis, bukan hanya sekedar peran ibu pada anaknya, tetapi juga kewajiban berdakwah yang berdasarkan oleh kesadaran politik untuk mempersiapkan  generasi idologis, Dengan kesadaran inilah sang ibu mampu mendorong dan menghiasi peran  ibu dengan mendidik generasi yang punya cita cita besar yakni memimpin umat.Seperti contohnya ibu para generasi masa lalu, seperti imam syafi’i,  sultan mahmed II atau muhammad Al fatih, Sultan Al Qonuni, Tariq bin Ziyad, khalifah umar bin abdul aziz, mereka berhasil menjadi tokoh  yang pernah menorehkan tinta emas sejarah peradaban islam, dan tentu saja, dalam mendidik generasi dimulai pada saat seorang ayah memilih ibu dari anak anaknya.


Tantangan peran ibu  di sistem sekuler
Namun, dalam menjadi ibu idologis di era saat ini, punya berbagai tantangan yang besar, karena terjadi serang pemikiran dan budaya,anak anak yang sudah Dididik di rumah, dibentuk tsaqafah islam, tetapi ketika terjun dan masuk ke lingkungan yang rusak, dan disaat pemikiran baru datang seperti kesetaraan gender, HAM da moderasi beragama, maka lingkungan tadi akan rusak.


Ditambah serangan pemikiran diruang digital, berbagai macam pemikiran, dan arus informasi, konten luas yang masuk secara spontan, entah itu buruk atau baik. Belum lagi sistem ekonomi kapitalisme yang membuat peran ibu menjadi sulit.peran para ibu terpaksa terbagi untuk  mencari nafkah, dan waktu untuk mendidik berkurang, tetapi bukan berarti seorang ibu tidak bisa berkarir tetapi, ia harus punya kesadaran akan kewajibannya sebagai pencetak generasi.


Peran Riil saat ini


Peran ibu  saat ini: pertama :menetapkan visi pendidikan untuk anak anaknya sebagai, abdullah, khalifah fil ardh dan khairu ummah.Kedua: bukan hanya visi tetapi juga bisa menjadi teladan yang baik agar, anak punya gambar yang jelas.

Di samping itu juga harus dibarengi upaya untuk mengubah sistem kapitalisme sekuler yang rusak dan merusak. Karena tentangan dalam mendidik saat ini berasal dari sistem yang cacat yang tidak ada batasan dalam lingkungan, belum lagi yang hanya dipikirkan hanya sebuah keuntungan, mengubah sistem ini ke sistem yang benar dan mampu mensejahterakan yakni sistem islam, yang berasal dari Allah swt, dalam sistem islam para ibu tidak merasa was was dan perannya tidak terbagi, karena apapun yang dapat merusak generasi akan di hapus, para ayah diberikan pekerjaan yang mampu menghidupi anak anaknya, dan bagi anak yang ayahnya sudah tidak ada maka, khalifah sebagai pemimpin, mendesak saudara laki laki  ayahnya tetapi jika tidak maka tanggung jawab beralih pada keluarga.

Dengan demikian maka, ibu fokus mendidik, mengasihi dan mencetak generasi yang punya pola pikir dan pola sikap islami yang nantinya membentuk kepribadian islam mereka. Sudah  saatnya kita sadar, dan belajar bahwa, generasi yang rusak terjadi karena ulah sistem kapitalisme sekuler yang saat ini terapkan, sudah saatnya kita kembali pada sistem islam, yang berasal dari allah dan sudah diterapkan selama 14 abad lamanya pada masa lalu.


Saat ini kita perlu menyiapkan diri dan generasi agar kebangkitan akan hadirnya sistem islam, dengan begitu generasi bisa menjadi generasi  terbaik. (Selesai)

IMG-20251220-WA0068
IMG-20251219-WA0016
previous arrow
next arrow
IMG-20251225-WA0094
IMG-20251224-WA0078
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *