Pulau Morotai, TeropongMalut — Nelayan Morotai Timur, Morotai merasa paling kecewa terhadap PT Harta Samudera, salah satu perusahaan yang membeli ikan tuna di Morotai, yang tidak memiliki modal yang cukup.
Sehingga PT Harta Samudra patut diragukan dan tidak perlu diandalkan di Morotai pada Jumat, 10 Mei 2024.
Nelayan Sangowo Barat, Sangowo, Sangowo Timur, Morotai Timur, Morotai Maluku Utara, mengungkapkan rasa kekecewaan terhadap PT Harta Samudra karena tidak lagi menerima/membeli stok ikan tuna dari nelayan.
Akibatnya, stok ikan tuna menjadi lokal sehingga nelayan mengalami kerugian puluhan juta dari hasil tangkapan ikan tuna.
Awak media wawancara nelayan Desa Sangowo Barat, Morotai Timur, Morotai, Maluku Utara, Mulyanto Matage, wawancara bertempat di salah satu tampungan ikan.
Mulyanto menjelaskan “bahwa dalam satu bulan terakhir ini, PT Harta Samudra sudah tiga kali tutup dan tidak lagi menerima stok ikan dari nelayan. Sehingga nelayan merasa paling kecewa. Jadi, kalau Harta Samudra tidak punya uang/modal untuk membeli ikan tuna, lebih baik Harta Samudra ditutup saja dan segera angkat kaki dari Morotai. Jangan lagi membeli ikan tuna, Harta Samudra membuat rugi nelayan, saja,” pungkas sapaan Anto.
Hal yang sama diungkapkan nelayan Sangowo Induk, Tajudin Lotar. Menuturkan, Harta Samudra tidak bisa dibanggakan sebagai salah satu perusahaan pembeli ikan di Morotai.
Apalagi sekarang lagi musim padat ikan tuna, jadi tidak ada alasan PT Harta Samudra untuk menolak stok ikan tuna yang masuk. Sehingga PT Harta Samudra masih tidak mau menerima ikan tuna.
Maka seluruh nelayan asal Sangowo Barat, Sangowo Induk, Sangowo Timur tidak lagi memberikan stok ikan tuna.
Nelayan terpaksa harus mencari pembeli dari Bitung, yang memiliki modal jauh lebih besar ketimbang Harta Samudra yang modalnya sekedar pas-pasan.
Nelayan pun rencananya akan membawa stok ikan tuna untuk dijual ke Bitung,” ucap akrab Taju.
Mulyanto Matage, nelayan Sangowo Barat, Morotai, Timur, Morotai, bilang PT Harta Samudra seharusnya menjadi salah satu perusahaan yang lebih siap dari segi permodalan.
Dan tidak perlu menunggu stok ikan tuna dikirim dan dijual dulu baru membeli lagi ikan tuna dari nelayan.
Artinya, PT Harta Samudra tidak siap dari sisi permodalan untuk membeli ikan tuna di Morotai. Kalau Harta Samudra hanya gali lubang tutup lubang saja,” tutur Mulyanto.
Upaya media menghubungi pihak PT Harta Samudra melalui telepon seluler maupun chat WhatsApp baik direktur maupun Amad Albar, karyawan Harta Samudra, keduanya tidak memberikan tanggapan.”
Penulis: Taufik Sibua
Editor: Redaksi