Operasi Patuh Kie Raha yang digelar oleh Satlantas Polres Kota Ternate memasuki hari ketiga, dengan fokus pada peningkatan kesadaran berlalu lintas dan penegakan hukum bagi para pelanggar.
Ternate. TeropongMalut — Kota Ternate kembali menggeliat dengan pelaksanaan Operasi Patuh Kie Raha yang dilaksanakan oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kota Ternate. Operasi ini dimulai pada 15 Juli dan akan berlangsung hingga 28 Juli 2024. Memasuki hari ketiga, yaitu 17 Juli 2024, sudah tercatat sebanyak 93 pelanggaran yang berhasil diamankan oleh petugas.
Kasat Lantas Polres Ternate, AKP Rezza Muhammad Fajrin, S.T.K, mengungkapkan bahwa mayoritas pelanggaran yang terjadi adalah pengendara yang tidak menggunakan helm, diikuti oleh pelanggaran terkait knalpot racing dan plat nomor mati. “Operasi Patuh Kie Raha sejak hari pertama hingga hari ketiga ini telah mencatat 93 pelanggaran. Pelanggaran terbanyak adalah pengendara yang tidak menggunakan helm, dan yang paling sedikit adalah pelanggaran plat nomor mati,” ungkapnya.
Rezza juga memberikan imbauan kepada masyarakat, terutama para orang tua, untuk tidak mengizinkan anak-anak di bawah umur mengendarai kendaraan. “Kami berharap para orang tua tidak mengizinkan anak-anak di bawah umur untuk membawa kendaraan, demi keselamatan mereka,” tegasnya.
Operasi yang berlangsung hingga malam hari ini menyoroti rendahnya kesadaran para pengendara, terutama pengendara motor, dalam menggunakan helm. “Banyak pelanggaran terjadi pada sore dan malam hari, dengan banyak pengendara motor yang tidak menggunakan helm, baik di depan maupun di belakang,” ujarnya. Padahal, menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, pengendara wajib menggunakan helm berstandar SNI.
Bripka Rivan Alhadar, dari Bagian Pendataan Pelanggaran Kendaraan Lantas Kota Ternate, menambahkan bahwa setiap pelanggar langsung diberikan blangko tilang dan diarahkan untuk melakukan pembayaran sesuai pelanggaran yang dilakukan. “Kami langsung memberikan blangko tilang kepada pelanggar dan mengarahkan mereka untuk proses pembayaran melalui Bank BRI,” jelasnya.
Satlantas Polres Ternate juga berusaha mendekatkan diri dengan masyarakat, membangun kepercayaan, dan menciptakan hubungan yang lebih baik antara kepolisian dan masyarakat. Harapannya, dengan dukungan masyarakat, ketertiban dan keamanan lalu lintas di Kota Ternate dapat terjaga dengan baik.
Operasi Patuh Kie Raha menyasar 14 jenis pelanggaran, termasuk melawan arus, berkendara di bawah pengaruh alkohol, menggunakan handphone saat mengemudi, tidak menggunakan helm SNI, tidak menggunakan sabuk keselamatan, melebihi batas kecepatan, berkendara di bawah umur atau tanpa SIM, dan berbagai pelanggaran lainnya.
Dengan adanya operasi ini, diharapkan situasi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas) di Kota Ternate dapat terwujud dengan lebih baik, menciptakan lingkungan berlalu lintas yang aman dan kondusif bagi seluruh masyarakat. (Wan)