Reporter : Odhe
Editor : Redaksi
HALTENG, Teropongmalut.com – Mestinya pelaku penganiayaan dan pengrusakan pintu rumah dan bahkan mengancam membunuh (AM) ini memberikan keterangan secara jujur dan gamblang di hadapan penyidik Polres Halteng saat melaporkan saya (BM) melakukan pengancaman terhadap dirinya (AM).
Atas laporan pelaku AM terhadap BM selaku orang tua korban penganiayaan anaknya IB. Pada malam yang sama anak saya IB di aniaya oleh AM sekaligus mendatangi rumah saya dan merusak pintu rumah. Pelaku saat itu datang merusak pintu rumah saya sehingga istri saya SK melerainya karena saat itu juga pelaku memegang sebuah pipa besi yang diambil dari mobil yang dia kendarainya.
Tak hanya itu, AM juga mengancam akan membunuh saya, yang bersangkutan (AM) meminta saya (BM) agar keluar dari dalam rumah. Hanya saja saya tidak mau keluar, jadi saya malam itu hanya menunggu didalam rumah, dan alhamdulillah yang bersangkutan mengancam memecahkan kaca rumah kami sehingga istri saya SK melerainya dengan merampas pipa yang AM pegang saat itu. Bahkan pelaku mau menghantam istri saya dengan pipa yang pelaku gunakan tersebut.
“Jadi saya (BM) menilai laporan AM soal pengancaman yang konon katanya saya melakukan pengancaman dengan barang tajam (parang) itu saya menilai pelaku sangat keliru dan tak menceritakan secara jujur dan gamblang perkara tersebut,” jelas BM kepada media Jumat, (07/04/2023) sore tadi.
BM selaku orang tua korban penganiayaan dari IB anaknya mengaku merasa kesal saja atas laporan pengancaman yang konon katanya saya (BM) yang melakukan pengancaman. Dalam perkara yang dilaporkan AM sebagai pelaku penganiayaan dan pengrusakan bahkan saya pun berencana mengadukan dan melaporkan atas pengancaman yang meminta saya keluar agar AM bisa membunuh saya malam itu,” kisahnya.
Pelaku AM lanjut BM, beranggapan saya membawa larang saat mencari anak saya karena informasinya pelaku mencari saya malam itu sehingga wajar saya membawa sebilah parang untuk berjaga-jaga semata. Saya membawa parang malam itu sama sekali tidak berniat mencari pelaku. Saya mencari anak saya setelah pergi lagi. Malam itu hanya berjaga-jaga saja karena anak saya sudah sampaikan bahwa pelaku penganiayaan mencari saya malam itu,” imbuhnya.
Terpisah, dalam perkara yang sama pelaku AM mengisahkan bahwa dirinya mendatangi rumah orang tua korban untuk memberitahu kronologis kejadian mengapa anak mereka saya pukul. Hanya saja orang tua korban sudah memegang sebilah parang sehingga saya AM pun balik di mobil dan mengambil sebuah pipa yang ada didalam mobil,” tuntas AM saat dikonfirmasi di rumahnya.
AM juga mengisahkan perkara sampai IB menjadi korban penganiayaan dan pemukulan darinya. “Malam itu saya diminta Kades Lelilef Woebulen untuk berpatroli karena berdasarkan laporan salah satu rumah kosan di desa setempat sering mendapat lemparan batu dan motor anak-anak kosannya dirobohkan oleh anak muda desa setempat. Sehingga malam itu saya melakukan patroli, pas sampai diturunan patung dua jari saya diteriaki oleh sekelompok anak muda, saat itu saya langsung mundurkan mobil saya dan turun melabrak empat anak muda yang sedang asyik nongkrong. Salah satunya yang saya pukul malam itu IB anaknya BM, begitu ceritanya,” ungkap AM saat ditemui media ini dirumahnya.