Halteng TM.com – Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Halmahera Tengah Gazali Samsuddin yang juga mantan anggota DPRD Halteng Fraksi Hanura ini Selasa, (01/10/2019) sore tadi kepada awak media mendesak kepada Pemerintah untuk mengambil langkah terkait dengan perekrutan tenaga kerja untuk dilakukan secara transparan oleh pihak perusahaan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).
Selain itu, Pemerintah dan DPRD Halteng diminta untuk memanggil pihak perusahaan kembali untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal, karena ada sejumlah tenaga kerja yang tidak di daftarkan pada BPJS ketenaga kerjaan,” jelas Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Halmahera Tengah, Gazali Samsuddin.
Pemuda Pancasila juga meminta kepada perusahaan untuk menempatkan putera daerah asli Halteng pada posisi strategis pada perusahaan. Gazali Samsuddin juga mendesak kepada Pemerintah Daerah untuk mengambil kembali lahan bandara Nuspera satu dan Nuspera dua. Karena itu aset Pemda Halteng,” pintahnya.
Dirinya menilai pihak perusahaan lalai dalam perekrutan tenaga kerja lokal, terkait hal ini pihaknya bakal memyurat kepihak perusahaan sebagai langkah protes dalam perekrutan tenaga kerja,” tegasnya.
Sementara dari pihak perusahaan melalui Humas Ibu Agnes Megawati kepada awak media menjelaskan bahwa posisi Security merupakan posisi skilled workers (memerlukan keahlian) bukan posisi General Workers (non-skilled) dimana proses seleksi Untuk general worker berdasarkan dokumen administrasi (warga halteng diutamakan). Apabila merujuk pada standar proses perekrutan untuk melamar pada posisi security ini diwajibkan memiliki sertifikat Garda Pratama,” ujarnya.
Perusahaan sudah memberikan kelonggaran bagi pelamar, dengan masih memproses berkas lamaran yang tidak memiliki sertifikat Garda Pratama dengan harapan apa bila pelamar sudah lulus di semua tahap seleksi, Perusahaan dapat memberikan sekaligus memfasilitasi karyawan untuk memperoleh Sertifikasi tersebut,” ucapnya.
Adapun proses seleksi untuk posisi security kata Agnes, ada beberapa tahapan diantaranya seleksi administrasi, seleksi fisik (Samapta), tes psikologi, Interview, tes kesehatan. Dari hasil Tes tersebut ada 17 orang dari Halteng yang lulus (13 laki laki dan 4 perempuan) dan hanya 3 orang yang memiliki sertifikat Garda Pratama. Proses Perekrutan Security harus dilakukan sesuai standar karena posisi “skilled workers”.
Wajar kalau ada yang lulus dan tidak. Di Bulan September 2019 ini Perusahaan sudah merekrut tenaga kerja sebanyak 4.260 orang yang 2.058 orang dari lingkar tambang dan 358 dari Halteng, 1.286 dari Provinsi Maluku Utara, 257 dari Indonesia Timur dan 301 dari Nasional,” terangnya. (Ode)