Halteng TM.com – Petugas kepolisian Polres Halteng Jumat, (25/10/2019) pukul 12.30 WIT berhasil mengamankan 13 ekor burung yang dilindungi Undang – Undang di Kapal LCT Surya Agung Dua di Pelabuhan Laut Weda desa Fidi Jaya Kecamatan Weda Kabupaten Halmahera Tengah.
Sebanyak 13 ekor burung yang diamankan petugas yang tergabung Satreskrim dan Opsnal Polres Halteng, 10 ekor jenis Kasturi Ternate, 2 ekor jenis Kasturi Kepala Hitam dan 1 ekor jenis Nuri Bayan atau kata orang di sini bilang burung Gatala warna hijau. Jadi totalnya sebanyak 13 ekor.
“Benar, ada 13 ekor burung yang berhasil kami amankan Jumat, (25/10/2019) kemarin,” beber Kasat Serse Polres Halteng Iptu. A. Effan Sulaiman, SIK saat diwawancarai Senin, (28/10/2019) pukul 14.00 WIT di Polres Halteng di desa Wedana Kecamatan Weda.
Effan menyampaikan, bahwa puluhan burung yang dilindungi itu berhasil diamankan berdasarkan laporan salah satu petugas Satuan Pengamanan Hutan (SPH) Kabupaten Halmahera Tengah atas nama Akil Wahid sehingga sejumlah petugas kita arahkan untuk mengecek kebenarannya.
Sampai di lokasi dimana Kapal LCT Surya Agung Dua sandar ternyata benar. Sehingga 13 ekor burung dari 6 orang pemilik burung tersebut berhasil kita amankan di Polres Halteng guna dimintai keterangan lebih lanjut.
Menurutnya, puluhan burung yang kita amankan itu rencananya akan dijual oleh 6 pemilik dengan modus memelihara. Karena 13 burung itu dilindungi oleh Undangan – Undang maka 6 orang pemilik burung itu ditahan dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan,” lanjut Kasat.
Untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan, 13 ekor burung yang dilindungi itu akan diamankan di kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Maluku Utara di Kota Ternate.
Atas perbuatan ABK Kapal LCT Surya Agung Dua dijerat dengan Pasal 40 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Identitas terduga pelaku sebanyak 6 orang ini diantaranya Kurniawan Kondotasikiwan, Nurhayatula alias Yayat, Nursyam Manurun, Irfan, Djunaedi alias Jun, Vijei Pewararang. Semuanya asal dari Sulawesi Selatan,” tutup Effan. (Ode)