Tidore, TeropongMalut.com – Ketua Forum Pers Indonesia Provinsi Maluku Utara Junaedi Abdul Rasyid sesalkan keputusan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan yang telah menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kelurahan Rum Balibunga kala itu.
Menurut Junaedi ketika di temui awak media di kediamannya, Minggu 18 Oktober 2020, Dia menyebutkan, sejauh ini Pemkot Tikep sudah terkesan tidak mempedulikan keselamatan masyarakat Tidore yang terpapar limbah tambang.
“Warga yang bermukim di sekitar PLTU secara tidak langsung telah dirampas ruang hidupnya, lebih sadisnya lagi, mereka berpotensi diduga di bunuh secara sengaja tak tampa disadari.” Tegas Junaedi.
Dugaan Pembunuhan itu Kuat dalam benak Junaedi, tampak dilihat kepulan asap batu bara kian membumbung di udara kemudian jatuh di wilayah pemukiman warga, yang membuat Ketua FPIP itu tak habis berpikir sontak dan kaget, mengapa PLTU harus didirikan ditengah Pemukiman.
Harusnya Menurut Junaedi, Korporasi tersebut tak bisa dipancak bangunan industrinya diwilayah tersebut, bagaimana bisa pemerintah setempat mengakomodir kebijakan tampa melihat keselamatan manusia.
Seturut dengan kejadian itu, tentu menurut Junaidi, elite penguasa dilingkar kekuasaan Pemkot Tikep kuat mengalami degradasi moral, sampai-sampai mereka tak segan-segan nya bertidak diluar kemanusiaan.
“Inilah yang disebut kejahatan kemanusiaan, mereka terlibat kriminalitas seperti ini harus mendekam dibalik terali besi, tak bisa ada pembiaran hukum begitu saja,”Singgung Junedi saat naik pitam.
Lantas, sebab itu, Junaedi pun meminta kepada pihak Pemkot yang sedang memimpin, agar segera cepat menyelesaikan kejahatan korporasi berlangsung saat ini, jika tidak umur mereka tak panjang.” Tukas Junaedi. (Rahmat)