Polisi Tembak Warga Demi Amankan Tambang STS di Halmahera Timur

TEROPONGMALUT.COM — Polisi kembali mempertontonkan wajah kekerasan. Dalam aksi damai warga Maba Tengah menolak operasi PT Sambiki Tambang Sentosa (STS), aparat bertindak brutal. Tanpa peringatan memadai, tembakan dilepaskan, melukai seorang warga, Ahad (27/4/2025).

Aksi awalnya berlangsung tertib. Namun, ketegangan meningkat saat polisi dengan kasar membubarkan massa. Warga menuduh aparat lebih memilih menjadi alat perusahaan ketimbang mengayomi rakyat. “Kami menuntut keadilan, mereka membalas dengan peluru!” teriak salah satu orator.

Korban kini mendapat perawatan medis. Di sisi lain, kemarahan warga membesar, menuntut penghentian operasi STS dan pertanggungjawaban kepolisian.

Koordinator KATAM Maluku Utara, Muhlis Ibrahim, mengecam keras kekerasan terhadap warga dan mendesak penghentian seluruh aktivitas PT STS. Ia menilai konflik dipicu oleh buruknya komunikasi perusahaan dan arogansi terhadap hak tanah adat masyarakat.

Senator DPD RI, Hasby Yusuf, juga memperingatkan PT STS agar tidak mengabaikan hak ulayat dan kelestarian lingkungan. Ia menegaskan bahwa IUP bukan izin untuk merampas hak hidup masyarakat Maba.

Kekerasan atas nama investasi adalah kejahatan. Negara wajib berpihak pada rakyat, bukan tunduk pada korporasi. (Red/Odhe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *