HALTENG, TM.com – Situasi politik di Halmahera Tengah semakin memanas setelah gugatan pasangan calon yang kalah telak dalam Pilkada dengan selisih suara lebih dari 15 ribu dibawa ke Mahkamah Konstitusi. Sekjen LSM Gele-Gele, Ahkamil Hamid, yang juga bagian dari tim pemenangan pasangan IMS-ADIL, menyatakan bahwa sejumlah warga pendukung lawan politik mulai menunjukkan gejala stres dan kehilangan akal sehat akibat ketidakmampuan menerima kekalahan.
“Kami melihat ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan di sejumlah pendukung. Banyak yang mulai kehilangan arah, ibarat kapal tanpa kemudi. Mereka terus-terusan memposting klaim kemenangan di media sosial, meski jelas-jelas kalah dengan selisih suara besar,” ujar Ahkamil dalam keterangannya.
Menurutnya, perilaku tersebut tidak hanya mencerminkan ketidakdewasaan politik, tetapi juga berpotensi memicu perpecahan sosial. “Sejumlah postingan di medsos bahkan terkesan gila, berharap jagoan mereka dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati, padahal kenyataan di lapangan berbicara sebaliknya,” tegasnya.
Ahkamil menambahkan bahwa upaya menggugat kemenangan mutlak lebih dari 27 ribu masyarakat ke Mahkamah Konstitusi adalah langkah yang sia-sia dan hanya memperpanjang ketegangan politik di daerah. Ia mengimbau semua pihak untuk menerima hasil demokrasi dengan lapang dada dan berhenti menyebarkan narasi yang tidak mendidik di media sosial.
“Kami harap sejumlah warga lawan politik tidak terprovokasi dengan klaim-klaim kosong di media sosial. Demokrasi adalah tentang menerima keputusan rakyat. Saatnya kita move on dan bersama-sama membangun Halmahera Tengah,” pungkasnya.
Saat ini, warga diimbau untuk menjaga stabilitas daerah dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan tanpa menambah polarisasi di masyarakat. (ODHE)