HALTENG, Teropongmalut.com – Dalam insiden mengejutkan yang menggemparkan, puluhan CV dilaporkan telah terlibat dalam aksi merampok APBD Halmahera Tengah tanpa memiliki kantor perwakilan yang sah di Kota Weda. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran serius akan potensi kecurangan yang melibatkan kontraktor tersebut dan Pemerintah Daerah setempat.
Regulasi yang mengamanatkan setiap CV atau perusahaan kontraktor untuk memiliki kantor perwakilan di Kota Weda seharusnya menjadi langkah preventif yang mencegah kerugian bagi daerah. Tindakan kelalaian ini menimbulkan kekhawatiran akan integritas dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.
Pandangan dari Tessa terhadap CV atau kontraktor yang tidak mematuhi persyaratan memiliki kantor perwakilan di Kota Weda diprediksi sangat kritis. Ketidakhadiran kantor perwakilan tersebut menciptakan ketidakjelasan dan meningkatkan potensi praktik kecurangan yang berdampak merugikan daerah.
Tessa menekankan perlunya penegakan aturan dan regulasi yang tegas guna mencegah praktik-praktik yang merugikan dalam pengelolaan keuangan publik. Selain itu, Tessa juga mengkritisi kualitas pekerjaan jalan di Kota Weda yang dinilai kurang memadai.
Ia menyoroti bahwa proses pengaspalan jalan harus dilakukan dengan pengukuran suhu yang tepat oleh pihak berwenang. Jika suhu tidak memenuhi standar yang ditetapkan, maka pekerjaan pengaspalan jalan di Kota Weda dipertanyakan kualitasnya dan diduga melibatkan praktik penyelewengan yang merugikan puluhan CV atau kontraktor APBD Halmahera Tengah.
Sorotan juga ditujukan kepada keputusan Pemerintah Daerah Halmahera Tengah yang mengubah media peliputan program pemerintah daerah dari YouTube dan ke TVRI. Kehadiran TVRI di Kota Weda menuai kekecewaan dari sejumlah rekan media akibat perubahan yang tidak terduga. (Odhe)