Reporter : Odhe
Editor : Redaksi
HALTENG, Teropongmalut.com – Kepala Desa (Kades) Waleh Anhar Sayafar belakangan ini mendapat tekanan fitnah yang disebarkan oleh oknum warga tak bertanggung jawab kepada beberapa organisasi untuk berkoar penjualan hutan mangrove di desa Waleh Kecamatan Weda Utara.
Kades Waleh bilang tetap tenang dan santai, karena sebuah pohon makin tinggi makin kencang diterpa oleh angin. Jika akar pohon tersebut dilandasi dengan iman dan sabar maka semuanya akan berlalu dengan sendirinya.
“Memang issue penjualan hutan mangrove yang dikorkan orang-orang tak bertanggung jawab ini sangat kencang, tetapi kami keluarga tetap tenang dan sabar menghadapi issue yang menerpa kami ini,” ujarnya saat ditemui media ini dikediaman pribadinya di desa Waleh Kecamatan Weda Utara Rabu, tanggal 28 Juni 2023 pukul 15.00 WIT.
Terkait dengan issue tersebut Kades Waleh juga sampaikan bahwa saya tidak menjual hutan mangrove, kalau lahan kebun kami itu benar, jadi kalau penjualan hutan mangrove itu artinya issue yang disebarkan sangat keliru,” jelas Kades.
Kades mengaku tak melanggar perpem, pasal atau UU apa pun karena sepengatahuannya saya tak pernah menjual hutan mangrove seperti yang dikoarkan issue bohongan tersebut. Karena saya bersama staf saya sangat tau jelas bahwa hutan mangrove sangat dilindungi oleh UU dan pemerintah.
Terpisah salah satu Ekternal PT IWIP saat dihubungi Kades Waleh sore tadi mengaku bahwa jangan panik dengan issue penjualan hutan mangrove tersebut karena pihak perusahaan PT IWIP tidak melakukan pembayaran hutan mangrove hingga saat ini. Jadi mewakili pihak perusahaan menyampaikan bahwa PT IWIP tak pernah melakukan pembayaran hutan mangrove.
“Hutan mangrove memang pernah diukur oleh perusahaan dengan luasan 120 hektare (Ha) tetapi tak diproses, apa lagi menuduh PT IWIP sudah melakukan pembayaran itu sangat keliru dan menyebar issue bohongan,” beber salah satu staf Eksternal PT IWIP sore tadi sekaligus disaksikan langsung media ini.