Halteng TM.com – Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media dari salah satu warga desa Sakam Kecamatan Patani Timur Kabupaten Halmahera Tengah yang enggan identitasnya disebutkan ini, di desa Fidi Jaya mengisahkan bahwa belum lama ini.
Kepala Desa Sakam dan perangkatnya dikabarkan telah menganiaya tiga orang anggota BPD Desa Sakam Kecamatan Patani Timur. Peristiwa penganiayaan ini terjadi dipicu dengan permintaan masyarakat melalui BPD agar pengelolaan keuangan pada tahun 2017 dan 2018 dapat dipertanggung jawabkan.
Sebab, ada beberapa aitem program yang di danai desa (DD) tahun 2017, misalnya pengadaan kelapa dalam senilai 30 juta lebih tak jelas karena tidak ada bibit kelapa yang diberikan oleh pemerintah desa. Selain itu, pengadaan mobiler TK/PAUD senilai 25 juta (fiktif) karena sampai saat ini tidak ada pengadaan,” jelas sumber yang juga warga desa Sakam itu.
Belum lagi pengadaan 15 unit mesin gergajian (sensor) sebanyak 15 unit sesuai APBDes 2017, tetapi yang ada hanya 10 unit saja 5 unit mesin sensor entah kemana. Kemudian pengadaan 15 PK sebanyak 5 unit mesin laut sesuai APBDes, namun yang ada hanya 4 unit saja, 1 unit mesin tak tau dimana. Sementara harga per unit mesin laut masing-masing 40 juta,” ujar warga itu.
Jadi terkait dengan permintaan masyarakat perihal diatas, sehingga Kades dan perangkatnya mengundang ketiga orang anggota BPD itu agar rapat dirumah Kades. Anehnya, belum terlalu lama rapat berjalan Kades dan perangkatnya memukul/menganiaya ketiga anggota BPD itu.
Ketiga anggota BPD yang di aniaya diantaranya Sujoyo Samsuddin, Samsul Sirajudin, dan Adi Merek. Akibat tak terima baik dengan sikap preman Kades dan perangkatnya, ketiga orang anggota BPD Desa Sakam itu kabarnya telah melaporkan hal ini ke Mapolres Halteng dan kepada Pemerintah Daerah,” tutup sumber.
Terpisah Sujoyo Samsuddin salah satu korban penganiayaan itu ketika dihubungi via telepon siang tadi terlihat kaku menjelaskan peristiwa yang dialaminya. Namun, ketika ditemui di kamar kosannya dua orang temannya membenarkan peristiwa yang dialami Sujoyo Samsuddin.
Sujoyo ada kaluar pak, terkait perihal itu kedua teman kosan pun mengisahkan meskipun secara singkat. “Dong dapa pukul dari Kades dan perangkat desa lainnya, akibat diminta mempertanggung jawabkan pengelolaan keuangan,” ucap kedua teman kosan Sujoyo.
Hingga berita ini ditayangkan Kades Sakam dan perangkatnya belum sempat dihubungi karena di desa Sakam belum memiliki jaringan telpon. (Ode)