SOFIFI, Teropongmalut.com – Pada tanggal 30 April 2024, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPP) Provinsi Maluku Utara menggelar Rapat Koordinasi di Hotel Bella Ternate, yang dipimpin oleh BKKBN Provinsi Maluku Utara.
Plt. Gubernur Maluku Utara, Ir. M. Al Yasin Ali, sebagai Ketua TPPS Provinsi Maluku Utara, menegaskan bahwa pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas merupakan pilar utama dalam mencapai Visi Indonesia 2045. Fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia diharapkan dapat menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, berbudaya, religius, dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika. Salah satu tantangan utama dalam hal ini adalah penurunan angka stunting, yang menjadi bagian dari beban ganda malnutrisi dan memiliki dampak negatif terhadap kesehatan dan produktivitas ekonomi,” ujarnya.
Stunting, dalam konteks pembangunan kualitas sumber daya manusia, berkaitan dengan perkembangan sel otak yang berpengaruh pada tingkat kecerdasan anak. Oleh karena itu, kata mantan Bupati Halteng dua periode ini, langkah-langkah strategis, inovatif, dan komitmen bersama diperlukan untuk mempercepat penurunan angka stunting guna mencapai Visi Indonesia 2045.
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah Provinsi Maluku Utara dan kabupaten/kota, didukung oleh kebijakan serta pemanfaatan sumber daya yang ada, menjadi bagian penting dalam menekan prevalensi angka stunting. Hasil dari upaya tersebut terlihat positif, dengan data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan penurunan prevalensi angka stunting Provinsi Maluku Utara dari 26,1% menjadi 23,7% pada tahun 2023.
Koordinator Stunting Provinsi Maluku Utara, Karjo Nalu, menyoroti pentingnya memperkuat peran lintas sektor dalam melakukan intervensi yang sensitif dan spesifik. Pendampingan yang terfokus pada calon pengantin, ibu hamil, dan baduta (0-23 bulan) menjadi prioritas utama, sambil tetap memperkuat komitmen TPPS dari tingkat desa hingga provinsi. Dengan strategi yang terencana dan dilaksanakan dengan baik, diharapkan prevalensi angka stunting di Maluku Utara pada tahun 2024 akan mengalami penurunan yang signifikan. (Bur)
