Halmahera Selatan–TeropongMalut.com, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) / Harita Nickel mengembangkan program vokasi PELITA (Peningkatan Keahlian Keterampilan Pemuda) dalam peningkatan keterampilan tenaga kerja lokalnya. Angkatan pertama program ini diikuti oleh 14 peserta, hasil dari seleksi ketat ratusan tenaga kerja non-skilled dan akan mengikuti pelatihan operator loader selama dua bulan.
Acara pembukaan program PELITA dilakukan di wilayah operasional Harita Nickel di Pulau Obi yang dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Halmahera Selatan, Adriani Radjiloen dan Ketua DPRD Halsel, Muhlis Djafaar, Senin (5/6).
Rico W. Albert, Technical Support Head Department mewakili manajemen Harita Nickel (PT TBP) menjelaskan program PELITA merupakan bagian dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Harita Nickel bidang Pendidikan. Tujuan program bidang Pendidikan diantaranya meningkatkan keahlian dan keterampilan masyarakat di sekitar operasi perusahaan.
“Program vokasi ini selaras dengan komitmen Harita Nickel dalam mendukung keberlanjutan di aspek sosial dan juga keberlanjutan bisnis dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil,” kata Rico.
Program vokasi PELITA ini, lanjut Rico merupakan wujud komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dari masyarakat sekitar perusahaan. “Selain itu, PELITA juga mendukung program pemerintah dalam pengembangan pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan industri,” kata Rico.
Dalam pelatihan angkatan pertama ini, para peserta terpilih akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi operator loader. Pelatihan ini akan mencakup materi teknis, praktik langsung, dan pembelajaran kelas yang dipimpin oleh instruktur berpengalaman di bidangnya. Peserta akan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang operasi dan pemeliharaan loader, termasuk prinsip keselamatan kerja yang ketat. Selain itu, para peserta juga mendapatkan pembinaan mental dan fisik (Bintalsik).
Ardiani Radjiloen, Kepala Dinas Ketenagakerjaan & Transmigrasi (Disnakertrans) Halmahera Selatan menyampaikan dukungannya terhadap program PELITA yang diadakan oleh perusahaan. “Kami atas nama Pemda Halsel dalam hal ini Disnaker, sangat berterima kasih dan mengapresiasi serta mendukung sepenuhnya atas program PELITA yang dilaksanakan Harita,” kata Ardiani.
Ardiani berharap program PELITA ini tidak berhenti hanya sampai di sini saja. “Semoga program ini tetap berkesinambungan dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan lainnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan,” kata Ardiani. Dengan program ini diharapkan kebutuhan perusahaan akan tenaga tenaga skilled dapat dipenuhi dari masyarakat sekitar.
Sementara itu Dasri Samadi, warga asal Laiwui, Kecamatan Obi salah satu peserta program PELITA sangat antusias dalam mengikuti program PELITA ini. Pria yang sebelumnya telah menjadi tenaga harian lepas (THL) di PT HJF selama 3 bulan itu mengaku senang dengan program PELITA yang diadakan perusahaan. “Program ini membantu kami yang ingin menjadi operator namun tidak memiliki skill atau pengalaman sebelumnya,” ujar Dasri. Ia pun berharap selesai mengikuti pelatihan ini dapat menjadi operator dengan skill yang mumpuni dan dapat bekerja di perusahaan.
Tentang Harita Nickel
Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang mengoperasikan pertambangan dan hilirisasi terintegrasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Selain memiliki IUP Pertambangan, perusahaan sejak 2016 telah memiliki pabrik peleburan (smelter) nikel saprolit dan sejak 2021 juga memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel limonit di wilayah operasional yang sama. Kedua fasilitas tersebut hadir untuk mendukung amanat hilirisasi dari pemerintah Indonesia dengan memanfaatkan hasil tambang nikel dari PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NKCL) dan Gane Permai Sentosa (GPS). Melalui Halmahera Persada Lygend (HPAL), Harita Nickel menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahan dan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) dengan teknologi High Pressure Acid Leach. Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang selama ini tidak dimanfaatkan menjadi produk bernilai strategis, yaitu Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Dengan tahap proses berikutnya yang juga sedang dikembangkan oleh Harita Nickel, MHP akan diolah lebih lanjut menjadi Nikel Sulfat (NiSO4) dan Kobalt Sulfat (CoSO4) yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik.