TEROPONGMALUT.COM — Laut Sayafi bersaksi, ketika Bupati Halmahera Tengah, Ikram Malan Sangadji, melempar tombaknya dalam hening yang sakral di acara Traveling Tour Sayafi–Liwo Island 2025. Sekali ayun, dua ekor ikan tersentuh takdir yang sama — seolah semesta sedang menyampaikan pesan lembut yang membekas di hati: kebersamaan Ikram dan Ahlan belum selesai.
Momentum itu tak hanya membelah air, tapi juga menggugah rasa. Di tengah biru tenang yang romantis, masyarakat terpana. Mereka tak sekadar melihat aksi, tapi menangkap makna. Tombak itu bukan sembarang alat — ia jadi simbol harapan, keberanian, dan kesinambungan cinta antara pemimpin dan rakyatnya.
“Ini bukan kebetulan. Alam sedang bicara lewat tangan Bupati,” bisik seorang ibu tua, matanya basah oleh haru.
Ikram dan Ahlan bukan sekadar pasangan politik. Mereka adalah duet yang menyatu dalam irama rakyat dan detak jantung tanah Halmahera Tengah. Dalam gerak mereka, ada kepastian yang lembut, ada janji yang tak terucap tapi terasa.
Kini, laut telah mengirim kabarnya. Rakyat tinggal menunggu jawabannya. Akankah duet ini kembali melanjutkan kisah yang belum rampung? (Red/Odhe)