Reporter : Odhe
Editor : Redaksi
HALSEL, Teropongmalut.com – Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Minyak Tanah (Mita) yang di distribusikan pemerintah melalui Pangkalan di desa Wayaua Kecamatan Bacan Timur Kabupaten Halmahera Selatan dinilai masih belum tepat sasaran. Indikator ini menunjukkan atas pernyataan masyarakat Jumat, (23/06/2023).
Informasi yang diperoleh media ini menunjukkan mayoritas masyarakat menilai bahwa subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah yang diberikan pemerintah melalui Pangkalan “ARY UNTUNG” belum tepat sasaran.
Hal itu disampaikan banyak warga sekaligus merinci harga jual BBM subsidi sebesar Rp 5.500-7000/liter, bahkan sering dijual ke beberapa pengusaha sehingga harga BBM subsidi dijual kembali dengan harga Rp 10.000/liter. Informasi tersebut dapat dibenarkan salah satu warga saat ditemui media ini, warga itu mengaku BBM minyak tanah yang menjual Rp 10.000/liter tersebut diperoleh dari Pangkalan “ARY UNTUNG”, tandasnya.
Sebagian warga mengatakan bahwa subsidi BBM tidak tepat sasaran karena lebih banyak dinikmati oleh orang mampu yang membeli dengan ukuran banyak. Bahkan sampai dijual ke salah satu pengusaha di Pulau Obi,” cecar sejumlah warga saat ditemui media ini Jumat, (23/06/2023) pagi tadi.
Warga yang mayoritas ibu rumah tangga ini juga sampaikan bahwa pembelian BBM minyak tanah ini bersyarat dengan Kartu Keluarga (KK) bahkan sampai KK kami ikut hilang. Perlu kami sampaikan kepada Pemerintah bahwa BBM minyak tanah yang disalurkan oleh Pangkalan ARY UNTUNG kepada masyarakat desa Wayaua Kecamatan Bacan Timur Kabupaten Halmahera Selatan masih belum tepat sasaran. Mulai dari harga dan bahkan jatah BBM warga desa Wayaua dialihkan ke pengusaha Bibinoi Kecamatan Bacan Timur Tengah,” kisah warga kepada media ini.
Selain BBM minyak tanah, informasi ini juga bahwa mayoritas masyarakat paling banyak menggunakan BBM jenis Pertalite dengan harga Rp 17.000/liter sementara harga BBM Pertamax Rp 18.000/liter.
Informasi ini diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan masyarakat beberapa hari ini dan hari terakhir Jumat, tanggal 23 Juni 2023 sampai berita ini dipublish. Terkait perihal diatas, warga masyarakat berharap agar pemerintah melakukan evaluasi terhadap pangkalan yang berani menyalahgunakan kuota atau jatah BBM warga desa Wayaua ke lain tempat sekaligus harga yang mengangkangi penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Selatan.
Tak hanya itu, warga masyarakat pun mengisahkan bahwa pemilik Pangkalan ARY UNTUNG diduga merupakan seorang ASN Dinas Perindagkop Pemkab Halsel yang bertempat di tinggal di desa Hidayah Kecamatan Bacan. “Nanti BBM minyak tanah masuk baru Pak Jumahir datang di Wayaua. Baru bikin pelayanan sehari, hari kedua BBM Mita sojual di pengusaha lain,” kisah sejumlah warga ibu rumah tangga ini.