Ternate, TeropongMalut — Warga Kecamatan Batang Dua mengungkapkan kekecewaan terhadap janji Pemkot Ternate, khususnya Walikota Tauhid Soleman dan Dinas Kesehatan, terkait pengadaan ambulance transportasi laut. Janji tersebut dibuat pada tahun 2023, tetapi hingga kini belum terealisasi. Rabu 09/10/24
Pada selasa, 8 Oktober 2024, salah satu warga, Yeskiel, berbagi pengalaman pahit saat harus merujuk seorang anggota keluarga ke Rumah Sakit Chasan Boesiorie. Dia terpaksa menggunakan perahu fiber milik masyarakat setempat karena belum adanya ambulance yang dijanjikan.
“Saya merasa kami, masyarakat Batang Dua, di masa kepemimpinan Walikota Ternate Tauhid Soleman, sangat tidak efektif,” ungkap Yeskiel. Menurutnya, janji yang diberikan justru membuat warga merasa ditipu.
Yeskiel menambahkan bahwa kebijakan yang ada tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat. “Mereka menganggap kami seolah-olah tak penting, padahal kebutuhan ambulance ini sangat mendesak,” ujarnya.
Sejumlah warga lainnya juga menyuarakan keluhan serupa. Mereka berharap Pemkot segera memenuhi janji tersebut agar tidak ada lagi yang mengalami kesulitan saat membutuhkan layanan kesehatan.
“Keberadaan ambulance laut sangat penting bagi kami. Jarak menuju rumah sakit tidak bisa dianggap remeh, terutama saat kondisi darurat,” kata salah satu warga lainnya.
Kekesalan warga semakin memuncak ketika mereka melihat janji tersebut tak kunjung dipenuhi, sementara pemkot terlihat kurang responsif terhadap permasalahan yang dihadapi.
Dalam beberapa bulan terakhir, isu ini menjadi topik hangat di kalangan masyarakat Batang Dua. Mereka berharap adanya tindakan konkret dari pemkot agar janji yang sudah diucapkan tidak hanya sekadar omong kosong.
“Kami sudah sabar menunggu, tapi sudah terlalu lama. Kami berharap ada perubahan dan tindakan nyata dari pemkot,” tegas Yeskiel.
Warga Batang Dua terus mendorong pemkot untuk segera melakukan pengadaan ambulance laut demi keselamatan dan kesehatan masyarakat. Mereka ingin melihat tindakan nyata dan bukan hanya janji belaka.
Kondisi ini menunjukkan bahwa komunikasi antara pemkot dan masyarakat perlu diperbaiki agar kebutuhan mendesak seperti ini tidak terabaikan.
(Wan)