Penulis : Odhe
Editor : Redaksi
HALTENG, Teropongmalut.com – Sebagai sumber energi, Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Pemenuhan pasokan energi ini pun terus diupayakan pemerintah di seluruh pelosok negeri Sabang sampai Merauke.
Pemerataan pasokan maupun harga BBM menjadi fokus pemerintah hingga kini. BBM Satu Harga menjadi salah satu program yang digaungkan pemerintah demi menyetarakan harga BBM di wilayah mana pun. Namun, kadang upaya pemerintah tak sesuai dengan penerapan dilapangan (SPBU). Hal ini terbukti dialami oleh warga masyarakat Kecamatan Pulau Gebe yang sering tak mendapat Pelayanan pengisian BBM di SPBU dalam waktu seminggu,” jelas warga Pulau Gebe via sambungan telpon genggam Kamis, tanggal 18 Januari 2024 sore tadi.
Warga Pulau Gebe yang enggan identitasnya disebutkan ini menduga banyak pelangsir yang masuk ke SPBU Pulau Gebe dengan membawa jerigen atau gelong dan memborong BBM dengan jumlah besar sehingga puluhan ton BBM dalam waktu seminggu langsung habis.
Keluhan warga terkait kerap habis BBM jenis Pertalite dan Pertamax, warga ini justru menduga oknum SPBU Pulau Gebe ini melegalkan pelangsir liar sehingga berdampak pada harga BBM mencapai Rp 30.000/liter di Pulau Gebe,” ujarnya.
Warga yang katanya tinggal tak jauh dari SPBU ini mengaku bahwa baru seminggu puluhan ton BBM masuk di SPBU Pulau Gebe. Kehabisan BBM di SPBU Pulau Gebe diduga serbuan para pelangsir liar yang menggunakan jerigen atau gelong. Saat pelangsir sudah masuk, pintu masuk ke SPBU pun langsung ditutup oleh seorang laki laki.
Warga ini juga menjelaskan bahwa kegiatan itu terjadi hampir setiap masuknya BBM bahkan warga sekitaran SPBU juga banyak yang dibuat resah atas aksi para oknum tersebut karena mereka tidak dapat mengisi BBM untuk kendaraan roda 2 mereka, kami di sini mau mencari pengisian di SPBU mana lagi, kecuali SPBU di Pulau Gebe ini banyak, cuman sabiji sudah baru nakal lagi, lantas puluhan ton BBM ini diperuntukkan untuk siapa,” kesal warga ini.
Parahnya lagi kadang oknum SPBU itu tak menggunakan nosel atau nozzle tetapi dilakukan secara manual. Padahal nosel berguna untuk mencegah penyelewengan penyaluran BBM. Hal ini tak hanya terlihat di Pulau Gebe, tapi SPBU Kota Weda saja masih gencar dilakukan secara nakal oleh pihak SPBU
Terkait perihal diatas, Ci Ona Alting selaku penanggung jawab SPBU Pulau Gebe Kamis tanggal 18 Januari 2024 pukul 17.04 WIT dikonfirmasi via pesan singkat (watshapp) namun hingga pukul 18.09 WIT pihak SPBU belum memberikan klarifikasi tentang pelayanan SPBU Pulau Gebe yang dikeluhkan warga masyarakat.